Selasa 17 Jan 2017 05:49 WIB

Pemkot Bukittinggi Kembali Tertibkan Pedagang Pasar Aur

Penertiban Pedagang Kaki Lima, ilustrasi
Penertiban Pedagang Kaki Lima, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) kembali melakukan penertiban pedagang kaki lima di kawasan Pasar Aur Kuning tepatnya di lokasi penampungan pedagang eks Al-Ibat.

Wali Kota Bukittinggi M Ramlan Nurmatias, Senin, mengatakan penertiban dilakukan karena lokasi penampungan itu merupakan aset pemerintah. Sementara lahan tersebut sudah disewakan oleh antar pedagang.

"Karena ini aset pemerintah maka kami ambil alih untuk ditata kemudian dimanfaatkan menjadi fasilitas umum, direncanakan akan menjadi lokasi parkir kendaraan roda dua," katanya.

Melalui penertiban lapak pedagang itu, diharapkan akan mengembalikan kenyamanan di kawasan pasar tersebut.

"Selain berdagang di tempat penampungan ini, pedagang juga menggelar dagangan sampai ke trotoar dan pinggir jalan sehingga menjadi penyebab kemacetan. Bila nanti ada kecelakaan dan mengenai pedagang, siapa yang akan bertanggungjawab, hal ini yang harus diantisipasi," katanya.

Menurutnya pemerintah daerah tidak ingin menghalangi pedagang menjalankan usaha, namun aktivitas itu harus dilakukan dengan tertib di lokasi yang sudah disediakan agar tercipta kenyamanan dan keamanan bagi pedagang dan pembeli.

"Secara bertahap pemerintah berkomitmen melakukan pembenahan di kawasan Pasar Aur Kuning. Kami akan kembalikan kejayaan pasar tersebut," katanya.

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Bukittinggi, M Idris menjelaskan penertiban dilakukan terhadap 32 pedagang yang menempati lokasi penampungan dengan panjang sekitar 100 meter.

"Kawasan penampungan ini semula diperuntukkan bagi pedagang di Al-Ibat yang terbakar 16 tahun lalu. Namun setelah selesai dibangun kembali, pedagang tetap bertahan di penampungan selama bertahun-tahun sehingga ini menjadi alasan lain penertiban dilakukan," katanya.

Ia menjelaskan sebelum penertiban dilakukan, pemerintah telah melakukan tiga kali sosialisasi kepada pedagang sejak Desember 2016 terkait pengambialihan lahan itu.

"Kami apresiasi para pedagang yang bersedia membongkar sendiri dagangannya sejak Minggu (15/1) malam. Selanjutnya lokasi ini akan dibersihkan dan dimanfaatkan untuk fasilitas umum," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement