REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI - Insiden kebakaran kembali terjadi di Bukittinggi, Sumatra Barat. Setelah pada Senin (30/10) lalu kebakaran besar menghabiskan nyaris seluruh bangunan Pasar Atas, kini giliran satu blok di Pasar Aur Kuning yang hangus terbakar pada Jumat (17/11) pagi.
Penyebab kebakaran di Aur Kuning memang belum diketahui pasti, namun dugaan awal adalah adanya arus pendek, sama kasusnya dengan kebakaran Pasar Atas.
Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit sempat berkunjung ke lokasi kebakaran di Pasar Aur Kuning. Nasrul mengatakan, belajar dari kejadian kebakaran yang kembali terulang, ia meminta seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota di sumatra Barat untuk mendatang dan mengecek ulang instalasi listrik pada bangunan-bangunan tua, khususnya yang dibangun sebelum 1980. Upaya ini untuk menekan risiko kebakaran akibat arus pendek listrik yang kerap terjadi, terutama di pasar.
"Kami minta Pemkot periksa semua bangunan sebelum 80-an ke bawah untuk diperiksa semua," kata Nasrul di Pasar Aur Kuning Bukittinggi, Jumat (17/11).
Ia melanjutkan, meski pihak kepolisian belum merilis penyebab pasti kebakaran di Pasar Aur Kuning, namun pedagang diimbau untuk lebih waspada dalam menggunakan dan memanfaatkan jaringan listrik. Nasrul meminta pedagang dan masyarakat mencegah aksi pencurian listrik. "Nyolong listrik ini rawan kebakaran," katanya.
Nasrul menyadari, dua kejadian kebakaran yang melanda dua pasar terbesar di Bukittinggi menjadi pelajaran bagi pemerintah daerah. Nantinya, pemda diminta melakukan sosialisasi kepada pedagang terkait penggunaan listrik yang aman. "Terutama pedagang harus waspada," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Pasar Aur Kuning Bukittinggi mengalami kebakaran sejak Jumat (17/11) pukul 04.30 WIB. Sebanyak 20 lebih mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk melakukan pemadaman. Berdasarkan pengamatan Republika.co.id sejak pukul 11.00 WIB api mulai bisa dipadamkan dan masuk proses pendinginan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.