Sabtu 21 May 2016 21:12 WIB

Kemenhub Kaji Rencana Pembangunan Bandara di Kayong Utara

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bandara. Ilustrasi
Foto: Antara
Bandara. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KAYONG UTARA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang mengkaji rencana pembangunan bandara di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Utara.

Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo mengatakan, jika melihat jumlah penduduk Kayong Utara yang hanya 124 ribu orang, keberadaan bandara memang belum potensial.

Namun, jika melihat prospek untuk sektor pariwisata dan distribusi hasil bumi hal ini bisa saja diwujudkan. Ia memberi contoh Bandara H.A.S Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, Kepulauan Belitung.

Menurutnya, meski jumlah penduduk tidak begitu banyak, namun kehadiran wisatawan membuat kehadiran bandara dapat berfungsi maksimal.

"Kalau penduduk (Wisatawan) yang datang banyak ini akan kita lakukan. Masalah Tanjung Pandan berkembang karena laskar pelangi yang mendunia. Ini yang paradigma pembangunannya yang berubah. Tidak harus secara hierarki tapi spasial," ujarnya saat peresmian dua pelabuhan Kalimantan di Pelabuhan Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat, Sabtu (21/5).

Jika memang dibangun, ia berharap segala pembangunan infrastruktur transportasi sebaiknya dapat terealisasi cepat sekitar 1 hingga 2 tahun pembangunan.

"Ada pembangunan yang dibangun sampai 10 sampai 12 tahun karena anggaran terbatas. Masyarakat tidak bisa langsung merasakan manfaatnya. Bahkan belum sempat selesai sudah rusak. Untuk bangun bandara akan kita kaji. Tapi kalau memang akan dibangun itu harus cepat yaitu antara setahun atau dua tahun," lanjutnya.

Ia menambahkan, untuk bandara baru diharapkan memiliki panjang landasan pacu atau runway sepanjang 1600 meter agar bisa didarati Pesawat jenis ATR.

Sugihardjo menanggapi usulan Bupati Kayong Utara Hildi Hamid. Hildi mengaku sedang menyiapkan masterplan bandara di Kayong Utara. "Sedang kita buat masterplannya, nanti akan kita ajukan," katanya.

Disinggung soal panjang landasan pacu, ia mengatakan, akan mengajukan sepanjang 2400 meter agar bisa melayani pesawat jenis Boeing 737-500.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement