Rabu 11 May 2016 17:57 WIB

Menyulap Kayu Bekas Peti Kemas Menjadi Perlengkapan Sekolah

Dani Kusumah disela penyerahan bantuan di  SDN Jeruk Tipis 3 dan 1, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang yang dihadiri Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah beserta unsur Muspida dan Muspika terkait.
Foto: Dok: Sinar Mas
Dani Kusumah disela penyerahan bantuan di SDN Jeruk Tipis 3 dan 1, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang yang dihadiri Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah beserta unsur Muspida dan Muspika terkait.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas melalui unit industrinya PT Indah Kiat Pulp & Paper Serang (IKPP Serang) secara konsisten melaksanakan program corporate social responsibility (CSR) berbasis pendidikan.

Salah satunya melaluipemberian meja dan kursi bagi Sekolah Dasar (SD) di wilayah sekitar kawasan IKPP Serang atau yang dikenal dengan program meubelair.

"Program meubelair ini tidak serta merta kami membelikan kursi dan meja sekolah dari luar kemudian dibagikan kepada sekolah di sekitar pabrik, tapi kami memanfaatkan dan mengolah kayu bekas yang tidak terpakai dari pabrik dengan memberdayakan masyarakat lokal sebagai pengrajin meubel kursi dan meja sekolah," ungkap Kepala CSR IKPP Serang, Dani Kusumah disela penyerahan bantuan di  SDN Jeruk Tipis 3 dan 1, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang yang dihadiri Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah beserta unsur Muspida dan Muspika terkait.

Dalam keterangan yang diterima Rabu (11/5) program yang telah dijalankan sejak tahun 2012 sampai dengan 2015 telah menyalurkan lebih dari 960 set bagi 25 SD, dimana 1 set terdiri dari 1 meja dan 2 kursi. Sedangkan untuk tahun 2016 akan menyalurkan 380 set.

"Satu set meubel, jika kita beli jadi diluar harganya sekitar Rp 700 ribu, sementara dengan adanya program ini, untuk jumlah yang sama, biaya produksinya berkisar Rp 250 ribu, dengan kualitas kayu yang lebih baik," papar Dani.

Dani menambahkan, program yang digagas IKPP Serang ini selain memberi manfaat kepada sekolah penerima dan pengrajin meubel, juga bernilai tambah bagi perusahaan. Pasalnya bahan utama dari berasal dari kayu peti kemas (pallet) yang tidak terpakai.

"Walaupun kayu bekas peti kemas, karena menggunakan jati belanda, kualitasnya cukup baik. Dengan begitu, kami berharap set (meja dan kursi) meubel yang kami sumbangkan dapat bertahan lama," terang Dani.

Sejak tahun 2012 tiap tahun permintaan akan kebutuhan meubel sekolah ini terus bertambah, sehingga PT IKPP Serang meningkatkan kuantitas produksi perlengkapan tersebut.

"Sambutan baik kami rasakan sejak pertama kita sumbangkan bantuan ini. Sejak saat itu permintaan pun bertambah," ungkapnya.

Sementara itu Direktur IKPP Serang, Heppy Moiras mengatakan, program CSR meubelair yang berbasis pendidikan dan pemberdayaan masyarakat ini dirancang sebagai pengabdian di bidang pendidikan, dari sisi pemenuhan kebutuhan sarana pendidikan.

"Agar program ini berkelanjutan dan tetap berkualitas, kami juga memasukkannya sebagai Key Performance Indicator (KPI) unit kerja terkait," ungkap Heppy.

Selain bantuan meja dan kursi, Program CSR IKPP Serang berbasis pendidikan antara lain beasiswa D3 ATPK (Akademi Teknologi Pulp & Kertas) Bandung yang telah berjalan sejak 2001 dan meluluskan lebih dari 40 orang yang sebagian besar bekerja di IKPP Serang.

Kemudian ada Beasiswa Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) dari karyawan IKPP Serang yang digagas sejak tahun 1997, dimana sekitar 36 ribu siswa/i SD telah menerima manfaatnya.

Serta pembagian buku tulis SIDU kepada pelajar SD yang dimulai sejak tahun 2011, dan renovasi SD yang pertama kali digagas tahun 2015, dan hari ini juga turut diabadikan kepada para siswa, bersamaan dengan penyerahan bantuan meubelair.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement