Sabtu 07 May 2016 17:22 WIB

Siswi TK Jadi Korban Pencabulan, Kapolda: Proses Segera

Pencabulan (ilustrasi)
Foto: bhasafm.com
Pencabulan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kepala Kepolisian Daerah Lampung Brigjen Ike Edwin meminta jajarannya di Kepolisian Resor Kota Metro segera melakukan penyelidikan serta pemeriksaan terhadap pelaku pencabulan anak yang terjadi di wilayah itu.

"Kasus ini harus segera ditindaklanjuti sehingga pelakunya bisa segera mendapatkan hukum setimpal dengan perbuatannya," ujar Ike melalui Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, di Bandarlampung, Sabtu.

Menurut dia, peristiwa itu juga sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian sehingga tidak ada dasar untuk tidak melakukan proses hukum. "Kalau memang terbukti, tersangka harus menjalani hukuman sesuai aturan yang berlaku," kata dia.

Ia juga meminta jajarannya untuk lebih serius menangani laporan tersebut sehingga tidak menimbulkan kekecewaan di masyarakat atau pelapor. "Jangan main-main, kalau ada petugas yang berulah, silakan laporkan langsung, karena setiap Kamis, Kapolda masih tetap melakukan program berkantor di luar Mapolda," kata dia.

Sebelumnya, oknum penjaga taman kanak-kanak (TK) di Kota Metro, Provinsi Lampung, berinisial AM, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang siswi TK setempat. Akibat perbuatan oknum penjaga TK itu, korban yang masih berumur lima tahun menderita luka pada kemaluannya hingga berdarah. Korban juga trauma sehingga tidak mau kembali ke sekolah.

Suwarno dari Majelis Hukum dan HAM Muhammadiyah Metro yang mendampingi korban, mengatakan, pelecehan seksual diduga dilakukan AM sebanyak dua kali, pada 7 dan 8 April 2016. Menurut penuturan keluarga korban, pelecehan seksual itu diketahui pada Jumat, 8 April 2016. Hari itu, sekitar pukul 11.15 WIB, ibu korban menjemput anaknya.

Baca juga, Polisi: Pemerkosa Yuyun Pantas Dihukum Berat.

Ketika itu, ibu korban melihat jalan anaknya seperti menahan keinginan untuk buang air kecil. Namun, saat diajak buang air, korban menolak dan mengaku tidak sedang kebelet pipis. Sampai di rumah, sekitar pukul 15.30 WIB, ibu korban mengajak anaknya mandi. Saat itu, korban menjerit-jerit kesakitan karena ada luka pada kemaluannya.

Namun, saat ditanya, korban ketakutan dan tidak mau bercerita. Akhirnya, ibu korban terkejut saat melihat kemaluan anaknya terluka cukup dalam. Padahal, sehari sebelumnya, korban juga mengeluhkan yang sama namun ibunya berpikir hanya lecet biasa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement