Ahad 01 May 2016 23:58 WIB

Tiba di Halim, 10 WNI akan Cek Kesehatan di RSPAD

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Hazliansyah
Sepuluh orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dibebaskan kelompok teroris Abu Sayyaf tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Ahad (1/5) malam. Setelah Sepuluh WNI berhasil dibebaskan, pemerintah akan kembali fokus mengupayakan pembebas
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sepuluh orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dibebaskan kelompok teroris Abu Sayyaf tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Ahad (1/5) malam. Setelah Sepuluh WNI berhasil dibebaskan, pemerintah akan kembali fokus mengupayakan pembebas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepuluh Warga Negara Indonesia (WNI) telah tiba di Lanud Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Ahad, (1/5) pukul 23.30 WIB. Sepuluh WNI itu merupakan ABK korban sandera milisi Filipina.

Kedatangan sepuluh WNI di Lanud Halim tersebut menggunakan pesawat Victory New (VN) dari Surya Paloh. Pesawat berwarna putih itu menurunkan kesepuluh WNI satu per satu. Para WNI langsung disambut oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekertaris Negara Pratikno dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Berdasarkan pantauan, puluhan pasukan TNI berada di Lanud Halim untuk mengamankan proses tibanya para mantan sandera itu.

Setibanya di Lanud Halim, mereka segera dibawa ke RSPAD Gatot Subroto dengan mobil berplat merah. Kesepuluh WNI akan kembali menjalani tes kesehatan sebelum dikembalikan ke keluarganya.

10 WNI tersebut disandera sejak 26 Maret 2016. Mereka disandera oleh kelompok Abu Sayyaf dan diminta membayar 50 juta peso. Para WNI tersebut adalah ABK dari kapal Brahma 12 yang menarik kapal tongkang Anand 12 yang berisi 7.000 ton batubara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement