Ahad 17 Apr 2016 12:19 WIB

Reklamasi Teluk Jakarta Dinilai Hanya untuk Pihak Berkantong Tebal

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nur Aini
Aktivitas proyek reklamasi di teluk Jakarta.
Foto: Antara/Agus Suparto
Aktivitas proyek reklamasi di teluk Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat Anton Tabah Digdoyo ikut menanggapi perihal proyel reklamasi teluk Jakarta. Baginya, reklamasi amat identik dengan kepentingan pihak tertentu.

Anton mengatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pro kepentingan Cina dalam proyek reklamasi. Sebab, proyek itu hanya menguntungkan para pengembang Cina. Belum lagi, menurutnya yang bisa menempati pulau hasil reklamasi hanya yang berkantung tebal.

"(reklamasi) Untuk kepentingan pengembang Cina dan akan dikuasai Cina seperti pantai Ancol dikuasai Ciputra DKK, apalagi iklan reklamasi pantai 50.000 hektar lebih tersebut justru sangat gencar di Tiongkok dimana orang-orang Cina dan pengusaha-pengusaha cina dari Tiongkok diprioritaskan untuk segera bergabung memiliki tanah di areal tersebut," katanya, Ahad (17/4).

Di sisi lain, ia menyebut proyek reklamasi berpotensi merusak situs sejarah kawasan Luar Batang. Menurutnya, kawasan itu terbilang amat penting akrena menjadi salah satu saksi sejarah masuknya agama Islam di nusantara. Selain itu, kata dia, reklamsi pun juga akan merusak mata pencaharian rakyat yang menggantungkan hidupnya dari aktifitas nelayan atau pun tambak. Sehingga baginya reklamasi hanya menguntungkan kelompok tertentu.

"Kenapa Ahok sangat nafsu dan buru-buru langsung lakukan pembangunan besar-besaranan padahal izin pemerintah dan AMDAL belum dilakukan?" ungkapnya.

Baca juga: JK Minta Proyek Reklamasi Berhenti Sementara

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement