Jumat 15 Apr 2016 16:44 WIB

Demi Menyambung Hidup, Nelayan Pasar Ikan Kembali Melaut

Rep: C21/ Red: Karta Raharja Ucu
 Aktifitas warga korban penggusuran Pasar Ikan bertahan di atas perahu, Jakarta, Rabu (13/4). (Republika/Raisan Al Farisi)
Aktifitas warga korban penggusuran Pasar Ikan bertahan di atas perahu, Jakarta, Rabu (13/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascapenggusuran, nelayan Pasar Ikan masih bertahan di perahu-perahu. Tetapi, sejumlah nelayan kembali melaut untuk mencari ikan di Teluk Jakarta demi menyambung hidup.

"Tadi malam tetangga saya dapat ikan teri budur sebanyak satu seloa (35 kg)," kata pengepul ikan, Johariyah (44 tahun), Jumat (15/4).

Menurut dia, di situasi sekarang ikan itu bisa dijual Rp 200 ribu. Sebab, biasanya  Meskipun biasanya para nelayan membelinya dengan harga Rp 300 ribu.

"Tetangga saya tadi malam mencari ikan di Pulau Tidung dan Bidadari," kata dia.

Nanti akan dibawa ke Rawa Baru karena sudah ada yang memesan. Satu kilogramnya dijual seharga Rp 15 ribu.

Ayah 10 anak ini mengaku masih menunggu untuk mendapatkan jatah Rusun Muara Angke dan Muara Baru dari Pemprov DKI. Nantinya, setelah mendapatkan rusun, perahu miliknya akan tetap ditambatkan di perairan Pasar Ikan untuk kembali melaut.

Johariyah dan keluarganya sudah empat hari tidur di atas perahu pascarumahnya digusur. Ia pun pasrah jika harus pindah ke Muara Angke. Asalkan tetap bisa mencari nafkah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement