REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku optimistis pembangunan simpang susun Semanggi akan mampu mengurangi kemacetan di kawasan tersebut hingga 50 persen.
"Karena dengan adanya simpang tersebut, kendaraan tidak akan lagi saling bersinggungan. Jadi, saya rasa bisa mengurangi sampai 50 persen kemacetan di kawasan itu," kata Basuki saat "groundbreaking" simpang susun Semanggi di Taman Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (8/4).
Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, simpang susun Semanggi itu akan membuat kendaraan yang dari Jalan Gatot Subroto tidak bersinggungan dengan kendaraan di Jalan Sudirman.
Seperti diketahui, terdapat dua simpang susun yang dibangun di kawasan Semanggi, antara lain dari arah Grogol ke Blok M sepanjang 796 meter dan arah Polda ke Monas dengan panjang 826 meter.
Dia menuturkan dengan keberadaan simpang susun tersebut, maka kendaraan dari arah Grogol menuju Blok M tidak perlu lagi masuk melalui kupingan Semanggi. Begitu juga dengan kendaraan dari arah Polda menuju Monas. "Dengan adanya simpang susun Semanggi, maka diharapkan tidak ada lagi kendaraan yang bertabrakan pada saat belok. Saya rasa konsep simpang susun ini baik sekali," tutur Ahok.