Jumat 01 Apr 2016 19:40 WIB

Sopir Angkot Kota Bogor tak Ingin Tarif Turun

Rep: C32/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah angkot beroperasi di Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Rabu (7/1).
Foto: Antara
Sejumlah angkot beroperasi di Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Rabu (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota dan Organda Kota Bogor belum memutuskan menurunkan tarif angkot. Sementara itu, sopir angkot juga belum ada rencana atau keinginan turunnya tarif.

"Sampai sekarang belum ada rencana turun tarif, dari organda juga belum dengar kabar," kata sopir angkot 03 jurusan Terminal Baranangsiang-Bubulak, Sukarman (48) kepada Republika, Jumat (1/4).

Dia menuturkan tidak ingin juga ada penurunan tarif terlebih dengan adanya penerapan Sistem Satu Arah (SSA) di sekitaran Kebun Raya Bogor. Menurutnya, jalur angkot jadi berubah dan rutenya semakin jauh maka pengeluaran ongkos berbeda.

Begitupun dengan Maman (40) supir angkot 07 jurusan Ciparigi-Merdeka, dia juga menuturkan belum menginkan adanya penurunan tarif. "Kalau turun juga kan bensin hanya Rp 500 saja turunya, ini kalau kita mau turunkan juga mungkin tanggung nomilal pecahan uangnya. Tapi ini rute juga bareng berubah karena SSA," ungkap Maman.

Sementara itu, penumpang angkot di Kota Bogor mengakui sudah menetahui adanya turunnya harga BBM. Ani Rismayani (26) penumpang angkot 03 berharap tarif angkot bisa ikut turun.

"Saya sih maunya ikut turun, tapi ya berapa nominalnya semoga juga tidak merepotkan uang receh," tutur Ani. Meskipun begitu ia menilai tarif angkot di Bogor masih terbilang murah karena jarak terjauh masih sekitar Rp 3.500 sampai Rp 4.000.

Sebelumnya Walikota Bogor Bima Arya menyatakan pihaknya belum memutuskan akan melakukan penurunan tarif angkot. Begitupun juga Ketua Organda Kota Bogor Moh Ishack menyakatakan berubahnya tarif angkot tergantung dengan SK Walikota.

Meskipun begitu, Ishack menjelaskan sudah ada pertemuan pembahasan tersebut. "Jajaran Organda bersama KKU dan KKSU sudah membahas, tapi belum ada kepastian," kata Ishack singkat saat dihubungi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement