Selasa 29 Mar 2016 21:03 WIB

Paguyuban ETF-BaMI Gelar Pelatihan Prosedur Mediasi

Suasana pelatihan prosedur mediasi di pengadilan.
Foto: Ist
Suasana pelatihan prosedur mediasi di pengadilan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 40 orang dari berbagai perusahaan beserta aparat pemerintah, mulai unsur kepolisian, kehakiman, kejaksaan, hingga Badan Intelijen Negara (BIN) berkumpul di Palembang, Sumatra Selatan mengikuti acara Paguyuban Mediasi Eka Tjipta Foundation (ETF)-Badan Mediasi Indonesia (BaMI).  

Pada kesempatan itu, Ketua BaMI Susanti Adi Nugroho memberikan penyegaran dan sekaligus sosialisasi Peraturan Mahkamah Agung (Perma) 1 Tahun 2016, yaitu Manfaat Mediasi dalam Kerangka Access to Justice tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Pertemuan juga mendikusikan tentang kiat penting agar mediasi sukses yang dibawakan pensiunan ketua Pengadilan Tinggi Sutrisno.

Direktur ETF Hasan Karman mengatakan, kegiatan pertemuan paguyuban Mediator Palembang merupakan kegiatan awal yang akan bergulir ke kota-kota provinsi lainnya, seperti Jambi, Pekanbaru, Medan, Pangkalpinang, Makassar, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, Palangka Raya, Surabaya, dan Jakarta.  

Seperti diketahui ETF bersinergi dengan BaMI mengadakan Pelatihan Mediasi Akreditasi 40 jam Mahkamah Agung di beberapa kota di Indonesia. Pelatihan itu sudah menghasilkan 33 angkatan dengan jumlah mediator 990 orang.  

"Mediasi juga merupakan salah satu solusi konflik hubungan industrial yang sesuai dengan ketentuan pemerintah," kata Hasan dalam siaran pers, Selasa (29/3).

Menurut dia, dengan sifatnya yang cepat, ekonomis dan fleksibel, para pihak yang berperkara tidak hanya menghemat waktu dan biaya, amun juga mampu mengupas setiap permasalahan secara mendalam dengan tetap mengedepankan hubungan baik antara pihak yang saling berperkara.  

Dengan adanya kegiatan Paguyuban Mediasi tersebut, diharapkan akan menambah keakraban para alumni pelatihan, juga saling berbagi dalam membantu pemerintah menangani kasus-kasus yang terjadi di masyarakat lewat jalur mediasi (win-win solution).  

"Selaras dengan fokus ETF yang bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui bidang pendidikan, kami berusaha memaksimalkan potensi mediator yang ada untuk membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement