REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Museum Etnografi dan Pusat Kajian Etnografi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengoleksi kerangka paling tua berusia 3.000 tahun yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Temuan tengkorak manusia prasejarah dari NTT merupakan temuan awal sisa-sisa manusia termasuk rahang bawah di Liang Bua dari penelitian arkeologi Unair yang dipimpin A.A. Sukadana tahun 1960-an," kata Kepala Museum Etnografi Unair, Toetik Koesbardiati, di sela peluncuran ulang museum itu, Senin (21/3).
Ia mengatakan koleksi dari Museum Etnografi tidak lepas dari peran ahli antropologi ragawi, AA Sukadana, melalui hasil penelitian. Koleksi batuan dan kerangka manusia dijadikan bahan edukasi serta pengetahuan tentang evolusi dunia, khususnya pemahaman tentang antropologi.
"Kami juga bekerja sama dengan pecinta cagar budaya serta Ikatan Arkeologi Indonesia, sehingga koleksi di Museum Etnografi mencapai lebih dari 100 kerangka dan batuan masa lalu dari berbagai tempat yang tersebar di Indonesia," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika