REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Hanafi Rais mengingatkan, Indonesia harus tangguh jika berurusan dengan Israel. Pernyataan ini terkait dengan tudingan Wakil Menteri Luar Negeri Israel yang menyebut Indonesia melanggar pertemuan dan kesepakatan rahasia antara kedua negara.
Alhasil, Israel sempat melarang Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi untuk menghadiri peresmian Konsulat Kehormatan Indonesia di Ramallah. Namun, berdasarkan hasil komunikasi Komisi I DPR RI dengan Menlu, Hanafi mengungkapkan tidak ada kesepakatan rahasia tersebut.
''Itu hanya bualannya (Wamenlu Israel), omong kosong, mengarang-ngarang cerita,'' kata Hanafi saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (17/3). (Ini Alasan Israel Larang Menlu Retno ke Ramallah).
Hanafi menambahkan, sikap itu memang dikenal sebagai salah satu dari tabiat Israel. Untuk itu, Indonesia dinilai harus tangguh jika berurusan dan menghadapi manuver-manuver dari Israel.
''Jadi ya begitulah tabiat Israel, bisa mengarang-ngarang cerita. Sehingga kalau berurusan dengan Israel, kita harus tangguh. Jangan dianggap cuma sekedar ecek-ecek,'' kata politisi PAN tersebut.
Sikap dan tabiat ini pula, lanjut Hanafi, yang membuat banyak negara-negara Arab dan negara Islam yang bersikap antipati serta cenderung tidak sepakat dengan aksi-aksi Israel. Tidak hanya itu, jika Indonesia sudah tidak memiliki hubungan diplomatik dengan suatu negara, maka tidak dimungkinkan untuk terjadinya kesepakatan atau perjanjian kerja sama dengan negara tersebut.
Hingga saat ini, Indonesia memang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. ''Kalau kita tidak punya hubungan diplomatik dengan negara tersebut, maka tidak ada kerja sama antar negara. Tidak ada kerja sama juga dalam bentuk yang lain. Tidak ada kemungkinan untuk itu,'' katanya.