REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran Konsul Kehormatan Indonesia untuk Palestina, Maha Abu-Shusheh merupakan cara yang sangat tepat dilakukan Indonesia. Cara ini dianggap lebih elegan dalam melawan Israel yang terlalu dominan di Palestina.
Pengamat Internasional Teuku Rezasyah mengatakan, pilihan pemerintah Indonesia sudah sangat tepat dengan membentuk konsul kehormatan ini. "Pilihan ini menggambarkan satu kemenangan psikologis bagi indonesia dengan cara-cara yang lebih elegan," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (15/3).
Sebab, dengan hadirnya Maha Abu Shusheh di Kosul Kehormatan ini ada banyak keuntungan yang didapat Indonesia dan Palestina. Keuntungan bagi indonesia, jelas dia, pertama secara psikologis berarti Jakara memiliki perwakilan dari orang Palestina yang memiliki keterikatan dengan Indonesia.
"Dia menjadi orang yang dapat kita andalkan, seandainya terjadi konflik kemanusiaan di wilayah tersebut dan yang berhubungan dengan orang indonesia," katanya. Ia mengerti indonesia dan memiliki kontak-kontak bisnis dan perdagangan terhadap Indonesia.
Namun. untuk menjaga kesemena-menaan Israel, pemerintah perlu mengarahkan agar Konsul Kehormatan tidak mengeluarkan pernyatan politik yang mengecam kebijakan Israel. "Berbicara saja terkait perdamaian dan urusan bisnis, jangan mengecam," kata dia.
Indonesia selama ini tidak memiliki perwakilan di Palestina. Informasi dari Palestina hanya diperoleh dari Amman, Yordania. Sedangkan pemberitaan diperoleh dari BBC, Voice of America dan media barat yang cenderung tidak seimbang. Dengan adanya konsul kehormatan ini, informasi lebih seimbang dan kerja sama ekonomi ke Palestina lebih banyak dilakukan.