Selasa 15 Mar 2016 14:46 WIB

Menteri Retno tak Terkejut Israel Melarangnya Masuk Palestina

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
Retno Lestari Priansari Marsudi - Menteri Luar Negeri.
Foto: Republika/ Wihdan
Retno Lestari Priansari Marsudi - Menteri Luar Negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah memprediksi Israel bakal melarangnya memasuki wilayah Ramallah, Palestina. Oleh karena itu, setelah mendapat informasi adanya larangan tersebut pada Sabtu (12/3) malam, Retno langsung menjalankan rencana cadangan dengan melantik Maha Abu-Shusheh sebagai konsul kehormatan RI untuk Palestina di Amman, Yordania.

"Misi yang diberikan pada saya oleh Presiden adalah melantik konsul kehormatan. Misi itu tetap dapat dilaksanakan dengan kehadiran menteri luar negeri Palestina yang melakukan perjalanan via darat dari Ramallah menuju ke Amman. Intinya, mission accomplished," kata dia di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/3). (Cerita Menteri Retno Setelah Diusir oleh Israel).

Retno sendiri enggan mempersoalkan insiden pelarangan dari Israel tersebut. Sebab, larangan itu nyatanya tak mampu menggagalkan misi Indonesia melantik konsul kehormatan Indonesia yang berkedudukan di Ramallah, Palestina.

"Apapun yang dilakukan untuk cegah saya sampai ke Ramallah untuk menghalangi, ternyata tidak berhasil karena pelantikan tetap dapat dijalankan dengan kehadiran Menlu Palestina. Jadi ini merupakan capaian politik yang bagus," katanya.

Indonesia, menurut Menlu, juga tak perlu meminta izin atau memberi tahu Israel terkait rencana tersebut. Sebab, pelantikan konsul kehormatan merupakan urusan Indonesia dengan Palestina.

Retno juga mengaku tak pernah menerima permintaan dari otoritas Israel untuk bertemu dengan pejabat mereka di Tel Aviv. Sekalipun ada permintaan itu, dia dengan tegas menyatakan tak akan menyanggupinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement