Rabu 16 Mar 2016 15:47 WIB

Penembakan Sinak, Proyek Trans Papua Tetap Dilanjutkan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ilham
Petugas memindahkan jenazah korban penembakan Sinak yang tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Jayapura, Papua, Rabu (16/3).
Foto: Antara/Indrayadi TH
Petugas memindahkan jenazah korban penembakan Sinak yang tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Jayapura, Papua, Rabu (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat pekerja proyek jalan nasional Trans Papua tewas ditembak kelompok bersenjata di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Selasa (15/3). Para karyawan yang menjadi korban sedang melaksanakan pekerjaannya membangun jalan penghubung antara Sinak (Kabupaten Puncak) menuju Mulia (Kabupaten Puncak Jaya).

Menanggapi kejadian tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimeoljono mengatakan, proyek tersebut akan tetap dilanjutkan. "Kita sudah menelepon Kapolri, kita sudah telepon Kapoldanya, jadi tetap lanjut," kata Basuki di Gedung Kejaksaan Agung, Rabu (16/3).

Setelah terjadinya peristiwa tersebut, Basuki mengatakan, Kapolda Papua telah menurunkan pasukannya untuk memberikan rasa aman bagi pekerja yang mengerjakan proyek tersebut. Basuki optimistis, pekerjaan tersebut bisa diselesaikan di 2019 mendatang.

 

"Sekarang pak Kapolda sudah turun selalu di sana pasti ada pengamanan. Kita akan selesaikan tahun 2019," kata Basuki.

Pihak Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TNPPB) mengklaim bertanggung jawab atas penembakan tersebut. “Kami bertanggung jawab atas semua penembakan. Sekarang semua sudah satu komando,” kata Juru Bicara TNPPB Sebby Sambo. Saat ini, Komando Nasional TNPPB dipimpin oleh Goaliath Tabuni sebagai panglima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement