Ahad 02 Dec 2018 23:45 WIB

Polisi: Mahasiswa Papua Diamankan, Bukan Ditangkap

Pihak kepolisian mereka berusaha mengamankan ratusan orang tersebut dari amukan massa

Polisi bersiaga saat unjuk rasa sekelompok orang yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Papua di Jalan Pemuda, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (1/12/2018).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Polisi bersiaga saat unjuk rasa sekelompok orang yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Papua di Jalan Pemuda, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (1/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Daerah Jawa Timur menjelaskan alasan membawa 233 mahasiswa dan masyarakat Papua ke Mapolrestabes Surabaya dari Asrama Mahasiswa Papua Jalan Kalasan, Surabaya pada Ahad (2/12) dini hari WIB. Pihak kepolisian mereka berusaha mengamankan ratusan orang tersebut dari amukan massa.

"Kami sengaja membawa 233 orang itu ke Polrestabes tadi malam, bukan penangkapan tapi mengamankan. Karena massa yang ada di luar yang sudah terpancing, Anda sudah menyaksikan massa apa saja ada dari KPPI, Pemuda Pancasila, dan sebagainya," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, di Surabaya, Ahad.

Baca Juga

Barung mengemukakan, sebelumnya massa pro-NKRI/Indonesia sempat terprovokasi lantaran para mahasiswa dari Papua yang ada di asrama meneriakkan slogan-slogan Papua Merdeka. Ditambahkannya, hingga kini di Asrama Mahasiswa Papua masih ramai terjadi pengepungan oleh sejumlah massa yang pro-NKRI, seperti dari Pemuda Pancasila.

"Akibatnya 233 orang ini kami bawa ke Polrestabes dengan harapan mereka ini kami selamatkan," kata Barung.

Pengamanan itu, kata Barung, dilakukan agar para mahasiswa tidak terkena amukan hingga tidak dianiaya kelompok yang lebih besar. Sebanyak 233 warga dan mahasiswa Papua tersebut hingga kini masih di Polrestabes Surabaya dan tidak mau keluar jika tidak bersama-sama dengan aparat kepolisian.

Barung menyayangkan tidakan tersebut. Menurutnya jika mereka diizinkan keluar bersama-sama akan menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan, misalnya saja terjadi provokasi yang akan mencipta bentrok antara mahasiswa dengan massa pro-NKRI.

"Kita ingin mereka tidak dianiaya oleh kelompok yang besar ini. Sampai di Polrestabes pagi ini mereka tidak mau lagi keluar, tidak mau keluar kalau tidak bersama-sama," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement