Kamis 10 Mar 2016 17:33 WIB

Puan Akui Ada Keterlambatan Distribusi 'Kartu Sakti'

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menko PMK Puan Maharani (tengah) dan Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris (kanan) bersiap memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/3).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menko PMK Puan Maharani (tengah) dan Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris (kanan) bersiap memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menko PMK Puan Maharani mengakui ada keterlambatan pendistribusian kartu sakti (Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Keluarga Harapan) karena pihaknya melakukan perbaikan teknis.

"Insya Allah pendistribusian KIS sudah 90 persen. Isya Allah Maret-April selesai," imbuh Puan.

Dia juga mengatakan pihaknya telah melakukan validasi data penerima kartu yang terupdate dan hanya memberikannya pada keluarga yang benar-benar berhak.

Sedangkan untuk Kartu Indonesia Pintar, kata Puan, April sudah terdistribusi semua sehingga pada Juni-Juli para siswa sudah bisa merasakan manfaatnya.

"Kartu Indonesia Pintar hanya diterbitkan satu kali dalam satu tahun, yaitu saat kenaikan kelas," ungkap Puan.

Sedangkan Menteri Sosial Khofifah mengatakan pihaknya saat ini melakukan ketelitian data penerima kartu sakti yang dimiliki Kementerian Sosial.

Dia juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah memberikan KIS sebanyak 92,4 juta, di mana 92 juta merupakan penduduk yang kurang mampu dan 400 juta diberikan kepada bayi yang baru lahir dari keluarga kurang mampu.

Khofifah berharap perekonomian Indonsia cepat pulih sehingga prosentase pembagian KIS ini bisa meningkat dan semua penduduk kurang mampu mendapatkannya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement