REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sejumlah warga Kota Padang, Sumatera Barat, memilih menyaksikan gerhana matahari total melalui siaran langsung beberapa stasiun televisi nasional.
"Memang Sumbar dan Padang ikut mengalami gerhana matahari total dan sebagian, tapi kami tidak tahu lokasi pas melihatnya jadi melihat televisi lebih baik," kata salah satu warga Andika Putra (30), di Padang, Rabu (9/3).
Ia beralasan memilih menonton siaran langsung televisi karena dapat menyaksikan lebih lengkap. Menurutnya hampir semua stasiun televisi menyiarkan langsung fenomena langka tersebut baik itu stasiun televisi nasional maupun lokal.
"Dari televisi hampir semua daerah yang dilewati gerhana bisa disaksikan, meski tidak perlu melihat langsung," katanya.
Warga lain, Endi Marlina memilih menonton gerhana matahari dari televisi karena memang tidak memiliki waktu untuk sengaja menonton langsung, selain itu lokasi tempat untuk yang tepat menonton dia mengakui tidak mengetahuinya.
Sementara Mawi Ibrahim (62), warga lainnya mengaku menonton gerhana matahari total untuk mengukur shalat gerhana. Menurutnya, bila memantau langsung tidak akan bisa mengukur kapan harus melakukan shalat.
"Dengan melihat televisi tentu dapat mengukur shalat saat bulan mulai memasuki ruangan cahaya matahari," ujar pensiunan pegawai Badan Usaha Milik Negara tersebut.
Sedangkan salah satu Siswa Devina (12) mengaku menonton gerhana matahari dari televisi karena mendapat tugas dari sekolah untuk mengamati gerhana dan mencatatnya dalam buku.
Menurutnya jika memantau langsung lokasinya jauh di Mentawai dan Silaut, sedangkan di Padang tidak mengetahui lokasi tepat gerhana tersebut.
Dengan melihat televisi mulai masuknya bulan ke piringan matahari bisa terlihat, Ucap siswi kelas enam SD tersebut. Sementara itu saat bersamaan di beberapa mesjid dan Mushala di Padang melakukan shalat gerhana.
Sebelumnya walikota Padang Mahyeldi Ansharullah telah mengimbau kepada seluruh warga untuk melakukan shalat gerhana.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
