Kamis 03 Mar 2016 17:21 WIB

Siapa Pun Gubernurnya, Biem Benyamin Ingin Orang Betawi Diakui

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Karta Raharja Ucu
Biem Benyamin (kanan)
Foto: Antara/Julius Wiyanto
Biem Benyamin (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon gubernur Jakarta Biem Benyamin belum memastikan maju sebagai kandidat orang nomor satu di Ibu Kota pada Pilgub DKI 2017 mendatang. Putra budayawan Benyamin Sueb itu berharap, siapa pun pemimpin Jakarta nanti, harus membangun Ibu Kota Indonesia menjadi lebih sejahtera dan aman.

"Kalau ditanya nomor satu apa dua, silakan saja. Saya ingin Jakarta lebih baik. Membangun Jakarta untuk anak cucu kita agar sejahtera, aman, lebih baik," kata Biem saat berkunjung ke kantor Republika.co.id, Kamis (3/3).

Sebelum memutuskan maju dalam bursa cagub Jakarta, Biem mengatakan, ingin bertemu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto ihwal apakah maju atau mundur.

"Pingin ketemu Pak Prabowo, minta pendapat maju apa mundur. Tapi selama ini, nggak ada sanggahan (dari Prabowo) saya maju," ujar Biem.

Ia mengatakan, saat ini masih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang memastikan diri maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Sementara calon lainnya, seperti Ridwan Kamil mundur, Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Ahmad Dhani, dan yang lain belum pasti.

Biem meyakini, jika ada tiga pasangan maju dalam Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang, mampu mengalahkan peluang Ahok. "Saya tak mesti harus maju, siapa yang harus dan dianggap baik sama masyarakat, saya legowo saja," tuturnya.

Sebab, Biem hanya ingin orang Betawi masih diakui di Jakarta. Selain itu, adanya undang-undang yang mengakomodasi Jakarta sebagai salah satu daerah istimewa selain Aceh, Yogyakarta, dan Papua.

"Kita khawatir lebih ke liberal, LGBT, prostitusi," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement