Rabu 02 Mar 2016 14:49 WIB

Ahok: PSK Kalijodo Enggak Ada yang Daftar, Mungkin Malu

Rep: c33/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas dengan alat berat membongkar kawasan Kalijodo, Jakarta Utara, Senin (29/2).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas dengan alat berat membongkar kawasan Kalijodo, Jakarta Utara, Senin (29/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, belum memperoleh kabar ada warga eks Kalijodo yang ingin mengikuti proses pembinaan. Basuki atau biasa dipanggil Ahok menyebut bahwa para warga eks Kalijodo terbilang malu mengakui identitasnya.

Karena itu, mereka lebih memilih pulang kampung. Adapun yang mempunyai KTP DKI, memilih pindah ke rumah susun (rusun). Ahok memastikan, anak para warga eks Kalijodo ber-KTP DKI memperoleh sekolah pengganti di tempat tinggal yang baru. Selain itu, ia pun menjamin eks Kalijodo yang tinggal di rusun memperoleh modal usaha.

"Mereka enggak ada yang mau daftar. Dia juga mungkin malu kali ya, siapa sih yang mau ngaku PSK. Nah, ada beberapa yang pindah ke rusun kami. Yang jelas kita urusin anaknya sekolah atau dia mau usaha semuanya kita urusin. Nanti kita lihat perlu dikasih bantuan gerobak dagang," katanya kepada wartawan, Rabu (2/3).

Ia menambahkan, para warga sekitar Kalijodo tak perlu takut kehilangan lapak dagang. Sebab, Ahok yakin seusai taman Kalijodo diresmikan, lapak dagang bisa dibangun secara resmi di taman. "Nanti di (taman) Kalijodo juga akan ada taman luas, orang butuh makan minum. Jadi, orang situ bisa jualan lagi," katanya.

Baca juga, Cerita Adik Wanita Penghibur di Kalijodo, 'Kakak Saya Ngakunya Kerja di Singapura'.

Ahok memastikan proses pembangunan taman Kalijodo tak akan memakan waktu sampai satu tahun. Mengenai desain taman pun, ia menyebut tinggal menerapkannya. "Nanti langsung dibersihkan, langsung kerja. Kita harapkan dibersihkan sambil kerja (bangun taman), targetnya enam bulan mungkin siap diresmikan," ujarnya menjelaskan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement