Jumat 08 Jul 2016 00:15 WIB

Lebaran, Warga Eks Kalijodo tak Bisa Maafkan Ahok

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ( ilustrasi)
Foto: Republika/ Rendra Purnama
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ( ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di setiap Hari Raya Idul Fitri, eks warga Kalijodo bernama Ningsih (42 tahun) yang kini menghuni Rusunawa Pulo Gebang, Jakarta Timur biasanya akan memaafkan semua orang. Namun, kali ini maaf itu tidak untuk Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Belum ikhlas saya," kata Ningsih kepada Republika.co.id di Rusunawa Pulo Gebang, Jakarta Timur, Kamis (7/7).

Empat bulan lalu, tepatnya pada 29 Februari 2016, Ahok dengan 5.000 pasukan pengamannya telah menggusur paksa dirinya ke Rusunawa Pulo Gebang, tanpa sepeser pun ada penggantian untung atas rumah yang tempati.

"Kita diusir-usirin enggak ada ganti rugi, kayak kucing ditendangin aja," katanya.

Bukan hanya masalah tempat tinggal, Ningsih juga mengatakan dirinya telah dihilangkan mata pencahariannya."Saya dagang di Kalijodo, dipaksa kemari enggak disediain apa-apa," jelas dia.

Hal senada juga disampaikan eks warga Kalijodo lainnya, Musijah (65 tahun). Ia mengatakan bahwa janji-janji Ahok untuk menyediakan tempat usaha bagi warga Kalijodo sampai saat ini tidak ditemukan faktanya. "Katanya mau ada unit-unit usaha, tapi sampai empat bulan enggak keliahatan," ucap dia.

Selama ini, guna mencukupi kebutuhan hariannya ia menjual segala macam bentuk benda. "Apa saja dijual buat makan, mau gimana belum ada kerjaan," kata dia.

Dengan mata berkaca-kaca, ia akhirnya mengungkapkan jika di hari lebaran ini, ia belum bisa memaafkan Ahok atas tindakan yang meratakan rumahnya. "Suka mau nangis saya kalau ingat yang begituan, belum ikhlas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement