Senin 29 Feb 2016 22:45 WIB

Angka Kemiskinan Sulut Capai 8,98 Persen

Manado, Sulawesi Utara
Foto: DPR RI
Manado, Sulawesi Utara

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Angka kemiskinan di Sulawesi Utara (Sulut) mencapai 8,98 persen atau sekitar 216.608 jiwa dari total populasi penduduk sebanyak 2.412.118 jiwa.

"Hal ini menjadi perhatian bagi pemerintah daerah untuk mengerahkan segenap kemampuan yang ada dalam memerangi kemiskinan ini," kata Gubernur Olly Dondokambey pada rapat koordinasi persiapan pencanangan percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran di Manado, Senin (29/2).

Gubernur mengatakan, pengembangan daerah telah diarahkan pada pencapaian visi rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2016-2021.

"Visi ini diarahkan untuk mewujudkan Sulut yang berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam pemerintahan dan politik serta berkepribadian dalam budaya. Diharapkan segenap jajaran pemerintahan memahami serta mendukung secara penuh pencapaiannya," katanya.

Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang terpilih menjadi gubernur pada pilkada 9 Desember lalu ini mengatakan, dalam waktu dekat akan dicanangkan "Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan" di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

Strategi yang akan diambil kata dia, di antaranya mempertajam efisiensi program perlindungan sosial, meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar, pemberdayaan kelompok masyarakat miskin serta menciptakan pembangunan yang inklusif.

"Nantinya target pengentasan kemiskinan Sulut akan ditekan hingga angka 5,1 persen dan pengangguran 6,3 persen pada tahun 2019," ujarnya.

Senada Wakil Gubernur Steven Kandouw mengatakan, dalam mengentaskan kemiskinan diharapkan kepala satuan kerja perangkat daerah membantu gubernur dengan melakukan survei lapangan penduduk miskin yang perlu dibantu. "Instansi vertikal yang memiliki program CSR agar menyalurkan program tersebut tepat sasaran," harapnya.

Ke depan, ujar dia, pemerintah akan fokus dalam pengentasan kemiskinan agar visi dan misi gubernur dan wakil gubernur membangun daerah terwujud dengan baik.

"Output dari APBD yang dikelola nantinya akan diarahkan untuk pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Sulut," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement