Sabtu 27 Feb 2016 16:22 WIB

Kasus Mutilasi Kembali Bikin Geger Warga Kalimantan

Korban mutilasi
Korban mutilasi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kasus mutilasi kembali membuat geger warga Kalimantan. Setelah terjadinya kasus Brigadir Petrus yang memutilasi dua anaknya yang masih balita di Malawi, Kalimantan Barat, tindak kejahatan keji itu juga membuat heboh warga Samarinda, Kalimantan Timur.

Kepolisian Resor Paser, Kalimantan Timur, masih terus memburu pelaku pembunuhan disertai mutilasi yang terjadi di Desa Pinang Jatus, Kecamatan Long Kali, pada Januari 2016.

"Kami cukup kesulitan mengejar pelaku karena medan dan kondisi lapangan tempat mereka bersembunyi cukup sulit dijangkau. Apalagi, para pelaku menguasai wilayah hutan, diduga tempat mereka bersembunyi," kata Kapolres Paser Ajun Komisaris Besar Christian Tory, dihubungi di Tanah Grogot, Jumat (27/2).

Selain medan yang cukup sulit, polisi juga menghadapi kendala atas sikap warga yang tidak mau memberikan informasi terkait keberadaan para pelaku yang diduga berjumlah empat orang tersebut.

Sejak kasus pembunuhan terhadap Gamali alias Daeng Arsyad (50 tahun), warga Desa Perkuin, Kecamatan Long kali pada pertengahan Januari lalu, warga di desa itu dilanda ketakutan dan kecemasan karena beredar isu motif pembunuhan terkait isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

"Saat ini, warga Desa Perkuen memang masih dilanda keresahan setelah kejadian tersebut. Namun, kami telah melakukan upaya pendekatan kepada masyarakat di sana, seperti melakukan shalat Jumat bersama masyarakat, agar lebih dekat dengan mereka dan untuk menunjukkan bahwa polisi berada bersama masyarakat," ujar Tory.

Polisi juga belum bisa memberikan penjelasan yang pasti terkait motif pembunuhan disertai mutilasi tersebut. Sebelumnya, kata dia, sempat beredar kabar bahwa motif pembunuhan itu dilakukan terkait ilmu hitam yang dimiliki para pelaku.

"Kami mencurigai adanya motif ilmu hitam dalam kasus ini, namun kami masih terus mendalaminya," kata Tory. Paser, lanjut Tory, juga melibatkan personel Brimob dalam mengejar pelaku pembunuhan disertai mutilasi tersebut.

"Kami juga melibatkan Satuan Brimob untuk menangkap para pelaku," katanya. Bahkan, kata Tory, Kapolda Kaltim telah menginstruksikan untuk segera menangkap pelaku agar keresahan masyarakat bisa hilang. "Pokoknya kami akan kejar para pelaku tertangkap. Pak Kapolda telah menginstruksikan agar kasus ini segera dituntaskan," kata Tory.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement