Sabtu 27 Feb 2016 13:19 WIB

Kasus Polisi Mutilasi Anak Fenomena Gunung Es

Korban mutilasi
Korban mutilasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) menilai kasus polisi di Kalimantan Barat yang memutilasi dua anak kandungnya merupakan fenomena "gunung es".

"Menunjukkan bahwa ada persoalan serius di lapisan bawah kepolisian yakni persoalan kejiwaan," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane di Jakarta, Sabtu (27/2).

Namun, pihaknya menyayangkan elite Polri yang terlihat kurang serius menangani masalah ini. Menurut Neta Pane, kasus mutilasi ini hanya bagian kecil dari sejumlah kasus sadisme yang dilakukan para polisi lapisan bawah sejak beberapa tahun terakhir.

(Baca: Ini Kronologi Anggota Polisi Mutilasi Anak Kandungnya)

Menurut Neta, ada berbagai kasus sadisme yang dilakukan polisi lapisan bawah mulai dari kasus salah tangkap, menyiksa tersangka, membunuh sesama polisi, membunuh pacar, membunuh istri, menembak atasan, polisi bunuh diri danterakhir memutilasi anak sendiri.

"Tingginya tingkat kesadisan yang dilakukan para polisi itu dari tahun ketahun menunjukkan betapa lemahnya proses rekrutmen di Polri. Seakan psikotes dalam rekrutmen itu tidak mampu menyaring figur-figur yang bermasalah," ujarnya.

IPW mendesak Polri untuk lebih memperketat sistem rekrutmennya dan meningkatkan pengawasan ketat kepada jajaran bawahnya agar perilaku sadis bisa diminimalisiasidi jajaran kepolisian. "Pembenahan sistem rekrutmen harus jadi prioritas. Isu bayar-membayar masuk polisi harus benar-benar diatasi agar orang-orang bermasalah tidak lolos menjadi polisi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement