REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshidiqie mengatakan, cinta tanah air saat ini harus diekspresikan dengan meningkatkan kemampuan diri.
"Kemampuan diri harus ditingkatkan untuk bersaing sekaligus bekerja sama dengan negara-negara lain di dunia," katanya, Sabtu, (20/2).
Tugas kaum intelektual saat ini, terang dia, menjadi jembatan antara universalisme dari luar negeri dengan universalisme yang ada di dalam budaya kita sendiri. Di India, buku-buku yang tebal itu semua teori dari luar negeri dan selalu dikaitkan dengan tradisi India.
"Misalnya teori dari Yunani kuno dihubungkan dengan tradisi kuno India. Jadi ide-ide yang ada di India bukan hanya impor saja, berbeda dengan di Indonesia semua ide merupakan impor," kata Jimly.
Makanya tugas kaum intelektual menjembatani antara dunia ide dengan dunia perilaku di Indonesia.