REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascakejadian bom Thamrin, 14 Januari 2015, polisi sudah menciduk 33 orang terduga teroris. 17 orang merupakan satu jaringan dari para pelaku bom Thamrin. Sedangkan 16 orang lainnya secara tidak langsung diduga memiliki hubungan dengan para pelaku bom.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan polisi terus bekerja untuk membekuk para jaringan teroris tersebut. Tadi pagi, Senin (15/2) ditembak seorang lagi bernama Fajar di Bima. Ia merupakan salah satu jaringan Poso.
"Polisi sudah tangkap 33 orang. Tambah satu tadi pagi ditembak mati. Kita terus tracking jaringan dan jalannya mereka," ujar Luhut, Senin (15/2).
Luhut mengatakan, saat ini ia membuat sistem pengamanan yang lebih berlapis untuk bisa mencegah aksi teror. Ia mengatakan polisi di depan, kemudian tentara bertuga mem-backup.
Saat ini Luhut mengatakan tak ada waktu tunggu bagi terorisme. Ketika aparat hukum sudah bisa mengendus pekerjaan para teroris tersebut. maka langsung bisa disergap.
"Gak ada main tunggu lagi. Kalau nunggu mereka konsolidasi lagi semakin banyak yang akan jadi korban," ujar Luhut.