REPUBLIKA.CO.ID, POSO, SULTENG -- Dua orang anggota kelompok sipil bersenjata yang diduga kuat anggota teroris pimpinan Santoso tewas dalam baku tembak dengan personel Operasi Tinombala Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) di Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Selasa, sekitar pukul 10.00 WITA.
Pimpinan Operasi Tinombala Poso Kombes Pol Leo Bona Lubis mengemukakan kepada wartawan di Mapolres Poso, Selasa, baku tembak itu berawal ketika personel operasi menerima informasi intelijen bahwa ada sekolompok orang yang mencurigakan ingin membeli sembako di Desa Sangginora.
Personel kemudian langsung dikerahkan melakukan penjagaan dan pencarian orang tersebut yang dilaporkan menggunakan mobil Avanza warna hitam.
Personel Operasi Tinombala kemudian berhasil mencegat mobil tersebut yang ditumpagi dua orang anggota kelopok bersenjata.
Ketika akan diperiksa, penumpang mobil itu langsung mengeluarkan tembakan ke arah polisi, sehingga terajadi kontak senjata di antara kedua kelompok di dalam desa tersebut.
"Ada tiga orang meninggal dunia dalam baku tembak itu, dua dari pihak kelompok bersenjata dan satu dari kepolisian yakni berinsial WS dengan pangkat brigadir," ujar Leo Bona Lubis.
Korban WS mengalami luka di bagian dagu sebelah kanan yang tembus bagian belakang kepala. Jenazah korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Poso, dan kini dalam proses evakuasi ke Kota Palu.
Mengenai identitas dua jenazah oknum teroris itu, Leo Bona mengaku masih dalam proses identifikasi.