REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Banjir yang melanda Kota Pangkalpinang dan beberapa kabupaten lainnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) selain menyebabkan lumpuhnya aktivitas warga yang membuta warga harus dievakuasi dari tempat tinggalnya.
Anggota Kantor SAR Pangkalpinang, sejak banjir melanda dua hari lalu sampai Selasa (9/2) masih terus melakukan evakuasi warga korban banjir yang hendak mengungsi ke posko penampungan yang ada di ibu kota Provinsi Babel tersebut.
“Sampai kemarin, anggota SAR Pangkalpinang sudah melakukan evakuasi sebanyak 400 kepala keluarga yang tempat tinggalnya dilanda banjir. Mereka dievakuasi ke posko yang ada di kantor walikota,” kata Deden Ridwansyah Kepala SAR Pangkalpinang yang dihubungi Republika.co.id, Selasa (9/2).
Warga yang dievakuasi tim SAR Pangkalpinang tersebut menurut Deden berasal dari tujuh titik lokasi yang dilanda banjir. “Hari ini kami fokus pada empat titik yang lokasi parah terkena banjir, yaitu di Taman Sari, Kampung Bintang, Paritlalang dan Kampung Opas. Sampai siang hari sudah ada 30 KK yang berhasil dievakuasi dari lokasi tersebut. Di empat titik tersebut genangan air tertinggi mencapai 2,5 meter. Sampai hari ini tidak ada korban jiwa akibat banjir,” ujarnya.
Deden menjelaskan, untuk melakukan penyelamatan warga korban banjir, Kantor SAR Pangkapinang mengerahkan 40 orang anggota SAR dan empat perahu karet. “Kami juga mendapat bantuan dari TNI, Polri, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan para relawan.”
Berdasarkan data Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Pangkalpinang tercatat ada 21 titik lokasi yang dilanda banjir, diantaranya Kampung Bintang, Paritlalang, Gudang Padi, Kelurahan Opas, Parit Enam, Rawa Bangun, Pasir Putih, Bacang, kawasan Pantai Pasir Padi, Kelurahan Keramat, Jalan Balai, Jalan A Yani dan ruas Jalan Sudirman. Banjir yang terparah terjadi di kawasan Parit Lalang dan Pasir Putih.
Selain melanda Pangkalpinang, banjir juga terjadi di beberapa daerah dalam wilayah Kabupaten Bangka Tengah yang berbatasan dengan ibu kota Provinsi Babel tersebut. Ribuan rumah warga di beberapa desa terendam dilanda banjir. Seperti di Kecamatan Sungaiselan dan Simpang Katis, banjir menggenang pemukiman warga di beberapa desa diantaranya, Desa Beruas, Simpang Gedong, Sarang Mandi, Jelutung II, Keretak, Kerantai, Puput, , Cambai dan Namang.
Sebuah jembatan jalan penghubung antara Kabupaten Bangka Tengah dengan Kabupaten Bangka Selatan di Desa Ranggas, kecamatan Airgegas, runtuh yang mengakibatkan arus lalu lintas terputus.