Sabtu 06 Feb 2016 05:41 WIB

Badan Geologi Ingatkan Waspadai Lahar Gunung Lokon

Seorang pria mengamati asap putih mengepul dari Kawah Tompaluan yang berada tepat di samping Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara, Minggu (10/1).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Seorang pria mengamati asap putih mengepul dari Kawah Tompaluan yang berada tepat di samping Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara, Minggu (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON -- Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengharapkan masyarakat mewaspadai lahar Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Karena banjir lahar berpeluang terjadi pada musim hujan. "Kewaspadaan ini terutama pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen Farid Ruskanda Bina, Jumat (5/2).

Dia menambahkan, rekomendasi lainnya yang dikeluarkan setelah status gunung dengan ketinggian 1.579 meter di atas permukaan laut (dpl) itu diturunkan ke waspada level II adalah masyarakat dan wisatawan tidak mendekati atau melakukan kegiatan dalam radius 1,5 kilometer dari kawah Tompaluan yang menjadi pusat aktivitas. Masyarakat juga diharapkan tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah, serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

"Badan penanggulangan bencana daerah diharapkan melakukan sosialisasi secara berkala kepada masyarakat sehingga tetap waspada dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya erupsi Gunung Lokon secara tiba-tiba," katanya.

Selanjutnya, badan geologi juga merekomendasikan pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan pos pengamatan gunung api Lokon atau badan geologi Bandung. "Apabila terjadi perubahan tingkat aktivitas Gunung Lokon, maka rekomendasi yang telah dikeluarkan akan ditinjau kembali," ujarnya.

Sejak Jumat (5/2) pukul 15.00 WITA, badan geologi PVMBG menurunkan status Gunung Lokon dari siaga level III menjadi waspada level II. Meski begitu, peluang terjadinya erupsi freatik bisa terjadi meskipun waktu dan besarnya intensitas tidak dapat diketahui kapan terjadinya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement