Jumat 05 Feb 2016 17:18 WIB

DPD Sayangkan Belum Tercapainya Kesejahteraan Nelayan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ilham
Nelayan memperbaiki jaring pukat harimau, di Jalan Raya Pamekasan-Sampang Desa Bandaran, Tlanakan Pamekasan, Jatim, Selasa (3/2)
Foto: ANTARA FOTO/Saiful Bahri/Rei/pd/15
Nelayan memperbaiki jaring pukat harimau, di Jalan Raya Pamekasan-Sampang Desa Bandaran, Tlanakan Pamekasan, Jatim, Selasa (3/2)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Farouk Muhammad memaparkan, budaya indonesia adalah budaya pelaut. Sehingga, tak heran jika pemerintahan menargetkan Indonesia menjadi negeri poros maritim dunia.

Namun, Farouk menyayangkan perkembangan kelautan tidak diiringin dengan kesejahteraan para nelayan, yang notabene sudah menjadi salah satu mata pencaharian tertua di Indonesia.

"Banyak sekali perkembangan kelautan kita. Tapi Ada satu yang belum tercapai, adalah belum tercapainya kesejahteraan nelayan kita," kata Farouk dalam diskusi kemaritiman di Surabaya, Jumat (5/2).

Farouk melanjutkan, selain menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, pemerintah harus memikirkan cara mensejahterakan nelayannya. Bahkan, pemerintah sudah harus memikirkan target, sehingga dalam beberapa tahun ke depan, nelayan Indonesia benar-benar bisa disejahterakan.

"Bukan hanya poros maritim, tapi juga beberapa tahun ke depan kesejahteraan nelayan kita harus tercapai," kata Farouk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement