REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat optimistis pembangunan jalan tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) rampung akhir Juni ini. Alasannya, pembebasan lahan Tol Soroja sudah hampir tuntas sekitar 96 persen.
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa, langkah-langkah lanjutan terus dilakukan secara intensif untuk percepatan pembangunan tol Soroja. Bahkan, setiap dua hari sekali ia bersama Penjabat Bupati Bandung dan seluruh tim pembangunan Tol Soroja melakukan koordinasi progres pembangunan hari per hari.
"Kami optimistis, rencana percepatan tercapai. Semula, Agustus bisa dipercepat sampai akhir Juni, atau melesetnya di Juli bisa diselesaikan," ujar Iwa kepada wartawan, Selasa Petang, (2/2).
Menurut Iwa, pembebasan tanah kas desa dan tanah milik Kabupaten Bandung juga, sudah diselesaikan. Sementara tanah wakaf, sedang dalam proses di Kanwil Depag, tapi di lapangan beberapa sudah bisa diproses.
Jadi, kata Iwa, saat ini tinggal tersisa empat persen lahan yang masih harus diselesaikan. Di antaranya adalah tanah warga yang masih belum sepakat terkait harga.
Pemprov Jabar, akan menetapkan tenggat waktu sebelum Juni dengan langkah penyelesaian terakhir berupa konsinyasi ke pengadilan. "Jadi yang empat persen ini sedang ditangani khusus oleh Pj Bupati bersama dengan tim untuk melakukan langkah lanjutan," katanya.
Pemprov Jabar, kata dia, memiliki target waktu untuk segera menuntaskan proyek tersebut. Kalau masih belum juga selesai sampai Juni, maka langkah terakhir akan dilakukan konsinyasi di pengadilan.
Namun, kata Iwa, walaupun masih ada kendala lahan, Ia memastikan pengerjaan fisik tol tidak akan terganggu. Sampai hari ini pembangunan fisik terus dikebut untuk mengejar target selesai akhir Juni tersebut.
Pemprov, terus memonitor pembangunan di lapangan. Karena, tol Pasirkoja ini yang sudah ditunggu oleh warga terutama warga Kabupaten dan Kota Bandung.
"Prinsipnya tidak boleh ada hambatan di pembangunan tol Soroja ini, Insya Allah sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan," katanya