REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Jenazah salah satu pelaku bom Sarinah, Ahmad Muhazan alias Azan (25), akhirnya dimakamkan di kampung halamannya di Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Kamis (28/1). Isak tangis keluarga dan kerabat mewarnai prosesi pemakaman tersebut.
Berdasarkan pantauan, jenazah Azan yang dibawa oleh mobil ambulance tiba di Desa Kedungwungu sekitar pukul 10.00 WIB. Jenazah Azan kemudian langsung dibawa ke lokasi pemakaman, tanpa terlebih dulu dibawa ke rumahnya.
Di lokasi pemakaman yang telah disiapkan pemerintah desa setempat itu, jenazah Azan kemudian disalatkan. Tangis keluarga dan kerabat Azan pun pecah seketika.
Usai disalatkan, jenazah Azan yang sebelumnya disemayamkan di RS Polri, Jakarta selama kurang lebih 15 hari tersebut langsung dikebumikan dan didoakan. Setelah prosesi pemakaman yang berlangsung singkat itu selesai, keluarga dan kerabat Azan langsung meninggalkan areal pemakaman.
Sementara itu, ratusan personil Polres Indramayu dan dibantu Brimob Polda Jabar mengamankan jalannya pemakaman secara ketat. Mereka bahkan telah berjaga sejak Kamis (28/1) dini hari.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat yang juga anggota DPRD Kabupaten Indramayu, Azun Mauzun, menyatakan, Azan dimakamkan di lahan aset milik Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.
''Makam Azan ini jaraknya tidak jauh dari rumah orang tuanya,'' kata Azun, saat ditemui di lokasi pemakaman.
Seperti diketahui, Ahmad Muhazan alias Azan merupakan salah satu pelaku pengeboman yang tewas di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta. Sempat terjadi pro kontra di antara warga Desa Kedungwungu terhadap pemakaman Azan di kampung halamannya tersebut.
Bahkan, sempat pula terjadi kericuhan saat rapat pembahasan rencana pemakaman Azan yang berlangsung di balai desa setempat, beberapa hari yang lalu.