REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konektivitas moda transportasi antar pulau menjadi hal yang penting di negara kepulauan seperti Indonesia. Jakarta, sebagai pusat pemerintahan dan juga ekonomi Indonesia, juga mempunyai satu wilayah administrasi yang berada di Kepulauan Seribu.
Demi memudahkan masyarakat untuk bepergian, baik untuk berwisata atau keperluan lain, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyediakan armada kapal perintis Sabuk Nusantara 46 berkode GT.520 No.1560 / Ft.
Bicara spesifikasi, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit mengatakan, kapal yang mampu menampung 114 penumpang dan 18 awak kapal tersebut, memiliki panjang 42 meter dengan lebar 9 meter dan tinggi 4 meter.
Soal kecepatan, kapal dengan tarif Rp 12 ribu plus Rp 3 ribu untuk asuransi itu mempunyai kecepatan dengan 12 knot, dan memiliki rata-rata perjalanan sekitar 4 sampai 5 jam.
"Kapal ini dilengkapi fasilitas tempat tidur, poliklinik, musolla, ruang rapat, ruang makan dan lainnya," ujarnya dalam peresmian pengoperasian Kapal Perintis KM. Sabuk Nusantara 46 di Dermaga Kade Baru Timur (KBT), Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Kamis (28/1)
Bobby berharap, adanya kapal perintis tersebut mampu meningkatkan konektivitas Jakarta dengan Kepulauan Seribu, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menjelaskan, dengan membayar sekitar Rp 15 ribu, penumpang bisa melakukan perjalanan yang akan beroperasi pada Sabtu (30/1) ke pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu seperti Pulau Pramuka, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Tidung. "Berhenti di pulau manapun segitu (tarifnya)," kata Jonan.
Diainggung soal produsen kapal, mantan Dirut KAI itu menyebut, kapal tersebut buatan dalam negeri, dimana komponennya kecuali alat bantu navigasi berasal dari lokal.
Kalau radar segala nggak bisa. Tapi kalau kapal dibangun disini kan. Mesinnya pasti ada yang Mitsubishi, Mercedes, Volvo," katanya menambahkan.