REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu saksi tewasnya Wayan Mirna Salihin (27 tahun), Hani mendatangi Polda Metro Jaya pada Ahad (25/1). Ada yang berbeda dalam diri Hani kali ini. Ia 'pelit bicara' saat diwawancara para awak media.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id saat pertama kali melihat Hani dalam prarekonstruksi, di Grand Indonesia, Senin 11 Januari 2016 lalu, Hani nampak sangat gamblang dalam bercerita. Hani bercerita memaparkan peristiwa sebelum kematian sahabatnya, Mirna kepada tim penyidik Polda Metro Jaya.
Bahkan, Jessica Kumala yang pada saat kejadian juga bersama Mirna, tidak segamblag Hani, Jessica memilih diam dan hanya menjawab jika polisi yang bertanya. Bila dalam prarekontruksi Hani nampak bercerita penuh tentang kejadian pada hari Rabu, 6 Januari 2016 lalu, kali ini Hani mengunci rapat bibirnya. Bahkan ia juga menutup mukanya di balik rambut panjangnya.
Meski sikap Hani terlihat berbeda, ada kesamaan di sini. Hani kembali menggunakan baju berwarna pink dan berlengan pendek. Sama seperti saat dia datang pada prarekonstruksi di Grand Indonesia, Senin 11 Januari 2016 lalu.
Perlu diketahui,Wayan Mirna tewas usai menyeruput es kopi Vietnam di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada Rabu, 6 Januari2016 lalu.Mirnadatang bersama Hani sekitar pukul 16.00WIB, namun sebelumnya sudah ada Jessica Kumala yang datang lebih dulu.
Puslabfor Mabes Polri menemukan,Kopi yang diminumMirna mengandung sianida. begitupundengan kondisi lambung Mirnayang berdarah setelah autopsi ditemukan racun sianida.