Sabtu 23 Jan 2016 18:06 WIB

'Tantangan Dunia Pendidikan Bukan Cuma Seks Bebas Tapi Seks Menyimpang'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi kelompok LGBT
Foto: EPA/Ritchie B. Tongo
Ilustrasi kelompok LGBT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan LGBT tak hanya merambah ke kampus-kampus. Bahkan anak-anak SD maupun SMP menjadi sasaran target kaum gay. Hal itu terlihat dari maraknya akun Twitter kaum gay antara lain @GaySDSMP.

Pengamat Pendidikan Mohammad Abduhzen mengatakan, harus ada mata pelajaran berisi sex education yang terintegrasi dengan mata pelajaran terkait.

"Dalam sex education tersebut dijelaskan bagaimana nilai-nilai dan konsep kebudayaan yang kita anut," katanya, Sabtu, (23/1).

Ia melanjutkan, juga perlu dijelaskan bahwa manusia terdiri dari dua jenis, laki-laki dan perempuan. Kalau sudah dewasa nanti mereka menikah dengan  lawan jenisnya.

"Tantangan pendidikan saat ini bukan sekedar seks bebas lagi. Tapi tantangan pendidikan jauh lebih berat, yakni seks menyimpang, orangtua dan guru harus disadarkan keberadaan ancaman ini termasuk para pembuat kebijakan," jelasnya.

Saat ini, terang Abduhzen, masalah yang dihadapi bangsa Indonesia bukan pemahaman agama yang radikal saja. Namun arus LGBT, seks menyimpang juga sudah dahsyat.

Tanpa disadari, lanjutnya, budaya global seperti seks menyimpang sudah masuk ke Indonesia. Ini tak pernah terpikirkan sebab selama ini kita hanya berkutat pada penekanan bersaing ekonomi menghadapi globalisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement