Kamis 14 Jan 2016 19:02 WIB

Pascaserangan Sarinah, Menpar Berharap Pariwisata Indonesia tak Tertekan

Menteri Pariwisata Arief Yahya. (Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Pariwisata Arief Yahya. (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya prihatin atas insiden peledakan Sarinah, Thamrin, Jakarta. Beruntung, polisi cepat mengambil tindakan dan menangkap para pelaku.

Hanya dalam 5 jam, dari pukul 11.00 sampai 16.00 suasana sudah kembali aman terkendali. 
 
"Kejadian seperti ini bisa terjadi dimana saja, yang terpenting adalah kita bisa menangani dengan cepat dan baik," ujar Manpar Arief Yahya di Ruang Crisis Center, Gedung Sapta Pesona, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (14/1). 
 
Dia mencontohkan, bom di Bangkok, Thailand, yang proses penangannya sampai 11 hari, dari 17-28 September 2015. Kepolisian RI jauh lebih cepat, hanya 5 jam.
 
"Bom Bangkok itu jauh lebih seram dibandingkan peristiwa di Thamrin itu, tetapi Thailand cepat recovery. Karena itu, kami optimis, kejadian ini akan cepat normal kembali," ungkap Mantan Dirut PT Telkom ini. 
 
Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat sudah berada di tempat kejadian perkara pukul 17.00 WIB. Masyarakat juga sudah tidak takut berlalu lalang di Ibu kota.
 
Hanya saja, pariwisata adalah sektor yang paling terpukul oleh insiden seperti ini. Apalagi ini ada di Jakarta, 30 persen wisatawan mancanegara mendarat di Soekarno Hatta. 
 
"Bagaimana pengaruhnya buat pariwisata nasional? Besar sekali! Security and Safety, itu adalah satu dari 14 poin yang diriset oleh World Economic Forum, untuk menentukan indeks daya saing pariwisata. Kita belum terlalu bagus, masih di ranking 83 dari 144 negara. Peristiwa ini tentu akan menekan posisi Indonesia di peta world tourism," ujar Menpar Arief Yahya. 
 
Lalu bagaimana dengan pengaruh langsung? Dijelaskan oleh Menpar Arief pasti ada pengaruh langsung dalam insiden tersebut.
 
"Tim crisis center Kemenpar masih menghitung, semoga betul-betul tuntas dan aman. Agar industri pariwisata tidak terlalu lama tertekan oleh suasana seperti ini," jelas dia. 
 
Menurut Menpar Arief, kalau Thailand saja bisa memulihkan kepercayaan dunia pada pariwisatanya cepat, Indonesia juga akan belajar dari negeri Gajah Putih tersebut.
 
Diputuskan oleh Menpar Arief bahwa mulai hari ini seluruh iklan dan promosi pariwisata di seluruh dunia dihentikan. 
 
"Promosi pariwisata Indonesia untuk sementara kami hentikan dulu, sampai satu Minggu. Besok pagi akan kami lihat, kalau sudah normal, kami akan buka lagi promosi Wonderful Indonesia di mana-mana," ungkapnya. 
 
Menpar Arief mengaku sangat terpukul dan prihatin. Dia berharap peristiwa Thamrin ini cukup sampai di sini saja, dan segera tuntas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement