Kamis 14 Jan 2016 09:33 WIB

Masih Banyak Pasutri Tunanetra Belum Miliki Surat Nikah

Rep: C34/ Red: achmad syalaby
Sejumlah penyandang tunanetra membaca Alquran.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Sejumlah penyandang tunanetra membaca Alquran. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lebih dari 40 pasangan suami istri (pasutri) tunanetra di Kota Bogor belum memiliki surat nikah. Kondisi tersebut disampaikan organisasi pemberdayaan difabel bernama Diffable Action.

"Data 40 pasutri itu yang sudah terjangkau, bisa jadi ada lebih banyak lagi," ungkap Humas Diffable Action, Isnurul Naeni, Kamis (14/1).

Isnurul menyampaikan, sejumlah pasutri baru menikah bawah tangan atau nikah siri karena keterbatasan fisik dan biaya. Tak sedikit pasutri yang telah memiliki beberapa anak tetapi pernikahannya belum sah di mata negara.

Kondisi itu, sebutnya, bisa berdampak buruk pada anak. Akta lahir anak dari pasutri tanpa surat nikah pun tak mencantumkan nama ayah."Keluhan yang disampaikan pada kami, banyak pula yang anaknya belum memiliki akta lahir," ujar Isnurul.

Sekira April hingga Mei 2016, Diffable Action merencanakan nikah massal agar anak-anak pasutri tuna netra bisa memiliki akta lahir sebelum memasuki tahun ajaran baru sekolah. Ia juga telah menyampaikan hal tersebut kepada Wali Kota Bogor.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Kanwil Kementerian Agama Kota Bogor. Ia berkomitmen mengupayakan itsbat untuk 40 pasangan tuna netra tersebut dalam waktu dekat agar status nikahnya sah di mata negara.

Selain itu, kata Bima, Kota Bogor tengah dimaksimalkan menuju kota ramah difabel melalui sejumlah program dan pembangunan fisik. Bukti nyata yang telah ada yakni jalur pedestrian dan fasilitas bagi difabel di sejumlah tempat umum."Untuk yang lainnya seperti shelter, toilet di taman-taman, dan transportasi umum juga akan kami tata," ujar Bima.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement