Selasa 12 Jan 2016 18:40 WIB

Berkas tentang Gafatar Ini Ditemukan di Kamar Sekeluarga yang Menghilang

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Andi Nur Aminah
Formulir untuk bergabung pada organisasi Gafatar (ilustrasi)
Foto: Debbie Sutrisno/Republika
Formulir untuk bergabung pada organisasi Gafatar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Abdul Hafid, ayah Hasriani Hafid, mengatakan, anak dan menantunya telah diketahui mengikuti ormas Gafatar sejak 2012. Mereka kerap kali mengikuti berbagai kegiatan Gafatar baik di daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) maupun di luar Sulsel. 

Pasangan suami istri tersebut bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jeneponto. Mereka diketahui menghilang pada ‎20 Oktober 2015.

Kini, pasangan suami istri tersebut hilang satu keluarga bersama dua anaknya beserta seorang pembantunya. Hafid menceritakan, Hasriani sempat‎ menghubunginya pada 30 Desember. Melalui sambungan telepon, Hasriasni mengatakan jika ia tengah berada di Kota Bandung. "Setelah informasi tersebut, Hasriani beserta keluarga tidak pernah menghubungi lagi. Bahkan nomor yang dipakai Hasriani sudah tidak aktif," kata Abdul Hafid, Selasa (12/1). 

(Baca Juga: Ikut Gafatar, Satu Keluarga di Makassar Ini Menghilang).

Hafid yang semakin curiga bahwa anaknya menghilang karena keikutsertaanya di Gafatar semakin terbukti. Apalagi saat dia memeriksa isi kamar Hasriani. Di kamar tersebut ditemukan sejumlah tulisan berisikan ajakan masuk Gafatar, formulir Gafatar serta surat berisikan janji pengurus Gafatar. 

"Kalau dari informasi kami, suami Hasriani memang disebut telah lama masuk Gafatar. Bahkan banyak yang bilang kalau dia menjadi Sekertaris Gafatar di Makassar," ujar Abdul Hafid.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement