Rabu 15 Jun 2016 21:31 WIB

Tokoh Agama Desak Pemerintah Perhatikan Eks Gafatar

Red: Ilham
Anggota ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Foto: Gafatar
Anggota ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh lintas agama mendesak pemerintah Indonesia memperhatikan hak-hak ribuan warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Mereka telantar setelah pengusiran beberapa waktu lalu dari Kalimantan.

"Dari sisi kemanusiaan tidak ada alasan bagi negara membiarkan nasib masyarakatnya kehilangan perlindungan. Muhammadiyah juga berupaya untuk mendampingi mengatasi masalah ini," kata Wakil Pengurus Pusat Muhammadiya Virgo Susilanto Gohardi, Rabu (15/6).

Dia mengatakan, secara ideologi pemahaman Gafatar memang bertentangan dengan paham Islam. Namun secara kemanusiaan sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk melindungi hak konstitusi warga negara.

Dia berharap kasus penelantaran ini adalah kasus terakhir yang terjadi di Indonesia. Pemerintah harusnya lebih hadir pada kasus kemanusiaan, baik konflik atau hal yang memicu korban kemanusiaan.

Perwakilan dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Hendri Lokra mengatakan, negara tidak boleh berteologi dalam menyelesaikan masalah eks Gafatar. "Negara harusnya membebaskan diri dari prasangka ideologi, ada sekitar 10 juta warga negara Indonesia yang memiliki masalah yang sama dengan eks Gafatar ini," kata Hendri.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement