Jumat 08 Jan 2016 14:28 WIB

Ahok Mengaku Kesulitan Tutup Klinik tak Berizin

Rep: C18/ Red: Ilham
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: JAk TV
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kesulitan untuk menutup klinik tidak berizin, sejenis Chiropractic First. Hal ini tak lepas dari kebiasaan masyarakat yang lebih suka datang ke klinik tersebut ketimbang ke rumah sakit.

"Bisa enggak dukun malapraktik? Banyak juga kejadian. Masyarakat ke dukun juga enggak ada izin tapi tetap demen, susah juga kan saya," kata Basuki alias Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (8/1).

Menurut Ahok, seharusnya masyarakat waspada dengan adanya klinik yang tidak jelas. Warga juga seharusnya melaporkan klinik kalau dirasa meragukan. "Mana bisa sih klinik biasa sampai infus darah warna-warni, kalau kayak gitu kamu mesti curiga dong," kata Ahok. (Polisi Yakin Bisa Ungkap Kasus Malapraktik Klinik Chiropractic).

Sebelumnya, kasus malapraktik ditemukan pada klinik Chiropractic First. Tenaga medis di klinik tersebut melakukan terapis kepada Allya Siska Nadya yang akhirnya meniggal dunia. Allya diperiksa dua kali oleh dokter Randall, yang kini tengah diburu interpol.

Sebelumnya, Ahok telah mengistruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI untuk melaporkan temuan ini ke Polda Metro Jaya. Pemprov juga akan menutup praktik kesehatan klinik yang tidak berizin.

"Seenaknya aja buka-buka tempat begituan, dasarnya apa, kalau dasarnya enggak ada harus ditutup," kata Ahok.

Kepala Dinkes DKI Kusmedi mengatakan, ada 10 klinik Chiropractic yang beroperasi di Jakarta. Kusmedi mengatakan, basis operasional klinik tersebut di pusat perbelanjaan seperti mal.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement