Rabu 06 Jan 2016 20:44 WIB

Gerindra tak Masalah Jika Hanya Sendirian di KMP

Rep: C27/ Red: Karta Raharja Ucu
Petinggi Koalisi Merah Putih (KMP) (dari kiri) Amien Rais, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie dan Djan Faridz meninggalkan Rutan Guntur usai menjenguk Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, Kamis (4/6).  (Antara/Sigid Kurniawan)
Petinggi Koalisi Merah Putih (KMP) (dari kiri) Amien Rais, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie dan Djan Faridz meninggalkan Rutan Guntur usai menjenguk Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, Kamis (4/6). (Antara/Sigid Kurniawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Merah Putih (KMP) diisukan rontok. Satu persatu partai yang bergabung di KMP dikabarkan merapat ke pemerintahan. Tetapi, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menyatakan tidak masalah jika KMP hanya diisi partainya.

"Sekarang kami tetap konsisten di KMP, walau pada akhirnya nanti Gerindra saja," kata Edhy menegaskan saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (6/1).

Gerindra, menurut Edhy, akan tetap semangat dan menjadi mitra pemerintahan sebagai penyeimbang. Memperjuangkan ideologi bangsa, membela kepentingan rakyat dari segala bentuk kecurangan merupakan alasan Gerindra akan tetap bertahan di luar pemerintahan.

Edhy menyatakan, Gerindra tidak ada pemikiran untuk memaksakan partai lain yang tergabung dalam KMP untuk terus bertahan. "Anggota KMP ada yang dilibatkan ke dalam pemerintahan itu merupakan hak perogratif partai," kata Edhy.

Sejak awal didirikannya KMP, anggota DPR komisi IV ini menegaskan, tidak bermasalah dengan pemerintah. KMP memposisikan diri sebagai check and balance.

Dibentuknya KMP, diakui merupakan niatan tulus untuk memberikan dukungan dari luar pemerintahan. Tapi, jika dalam berjalnnya waktu ada partai di dalam KMP ingin ikut dalam pemerintahan, KMP memberikan keluasan bagi anggota di dalamnya untuk menentukan sikap politiknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement