Selasa 05 Jan 2016 18:01 WIB

Amien Rais Minta Jokowi tak Sering Rombak Kabinet

Kabinet Kerja
Foto: AP
Kabinet Kerja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais meminta Presiden Joko Widodo tidak sering melakukan perombakan kabinet (reshuffle). Baginya, yang terpenting adalah penguatan kepemimpinan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Kalau perombakan kabinet sering terjadi sementara kita tidak punya jiwa kepemimpinan yang kuat, nanti hanya seperti angin lewat saja dan tidak sungguh-sungguh membawa perubahan," katanya di Gedung Nusantara III, Jakarta, Selasa (5/2).

Amien menilai permasalah bangsa bukan hanya sekadar partai politik masuk dalam pemerintahan, namun diperlukan kesatuan semua elemen masyarakat menyelesaikan masalah nasional. Dia pun mengusulkan agar Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla mengundang semua elemen masyarakat mulai dari ketua lembaga-lembaga tinggi negara, pimpinan TNI, Polri, pimpinan partai politik dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berjiwa merah putih untuk duduk bersama.

"Setelah itu baru bicara perombalan kabinet karena kalau reshuffle hanya tambal sulam, bongkar pasang untuk kedua kali dan belum tentu menyembuhkan," ujarnya.

Dia juga meminta Presiden membuka diri atas masukan berbagai elemen nasional, berbicara dari hati ke hati melihat apa yang perlu diperbaiki dan paling mendesak untuk mengatasinya. Amien juga menilai jangan sampai ada seorang menteri yang terlalu kuat sehingga Presiden terkesan tidak memiliki jiwa kepemimpinan.

"Saya harap (Presiden) membuka diri, jangan sampai ada seorang menteri terlalu kuat. Sang menteri (mengurusi) pertahanan, keamanan, politik, dan ekonomi kalau seperti ini tanda bahwa Pak Jokowi tidak kuat jiwa kepemimpinannya," kata Amien.

Dia menilai seharusnya pemerintah kembali ke teori klasik bahwa pimpinan nasional yaitu Presiden dan Wakil Presiden. Selain itu, Amien menilai MEA merupakan tantangan yang berat untuk Indonesia karena nantinya setiap orang bisa masuk ke Indonesia dan melakukan investasi tanpa batas.

"Saya minta ini, Jokowi dan pimpinan yang lain supaya meningkatkan kewaspadaan. Karena kita mungkin kalah modal, skill, etos kerja, segala macam dan ini benar-benar berat," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement