REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang konservasi kelautan melalui Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP). Sekolah Tinggi Perikanan Wakatobi dipilih menjadi pusat pengembangan SDM tersebut.
KKP menyelenggarakan Kick Off Meeting dengan para stakeholder, di STP Kampus Konservasi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kick off Meeting tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan the 11th Senior Official Meetings (SOM) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI–CFF), 2-3 Desember 2015 lalu di Manado.
Sekjen KKP Sjarief Widjaja mengatakan dalam acara tersebut, para stakeholder mengusulkan agar STP Kampus Wakatobi menjadi the CTI–CFF Regional Centers for Marine Conservation Capacity Building. Khususnya, kata dia, terkait dengan pendidikan dan pelatihan konservasi kelautan bagi negara-negara anggota CTI–CFF, yakni Indonesia, Malaysia, Papua New Guinea, Filipina, Kepulauan Solomo, dan Timor Leste.
"Hal itu dilakukan dalam mendukung program Nawa Cita, khususnya poin kelima yang menyebutkan: Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan," kata Sjarief saat dihubungi, Ahad (3/1).
Menurut Sjarief, program tersebut juga sejalan dengan pesan Presiden Joko Widodo yang tertuang pada Kapsul Waktu Impian Indonesia 2015-2085 di Merauke, Papua. Sjarief mengatakan saat ini, BPSDMP KP bersama dengan mitra terkait telah menyusun rencana jangka pendek dan menengah terkait kegiatan pengembangan SDM
"Selain BPSDMP KP, beberapa pihak yang terkait lainnya meliputi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Daerah Wakatobi, serta LSM yang terdiri dari Coral Triangle Center (CTC), Conservation International (CI), The Nature Conservation (TNC), World Wildlife Foundation (WWF) Indonesia, RARE, dan sebagainya juga ikut terlibat," ujar Sjarief.
Sjarief menambahkan, beberapa rencana kegiatan yang akan dilakukan di STP Kampus Wakatobi pada tahun 2016 yakni program studi konservasi pendidikan regular di STP Jakarta dan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Bone, Sulawesi Selatan, bagi 150 peserta selama delapan bulan. Selain itu, juga ada Summer School dengan Essex University, Inggris, dan The University of Western Australia (UWA) bagi 50 peserta dari STP Jakarta, Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Sidoarjo, Jawa Timur, Poltek KP Bitung, Sulawesi Utara, dan Poltek KP Sorong, Papua Barat, Essex University, UWA, dan Universitas Hasanuddin Makasar selama 3 bulan.
"Kegiatan lainnya juga akan digelar seperti workshop dan pelatihan internasional bagi Negara Anggota Kerja Sama Selatan–Selatan (South-south Cooperation Member Countries)," katanya.
Sjarief pun berharap agar par pecinta konservasi dapat menjadikan kampus konservasi Wakatobi menjadi ujung tombak perjuangan konservasi terumbu karang dunia.
"Selamat berjuang," ujarnya.
Sjarief juga berharap melalui kegiatan Kick Off Meeting itu, semua pihak terkait di bidang konservasi dapat saling bersinergi dengan baik dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan internasional bidang konservasi kelautan di Indonesia bagi negara sahabat. Dengan begitu, lanjut dia, peran Indonesia dalam menjaga dan melestarikan kelautan dunia dapat semakin ditingkatkan, sehingga dapat mendukung perwujudan Indonesia sebagai poros maritim dunia.