Rabu 30 Dec 2015 17:46 WIB

DPR: Usut Terompet Sampul Alquran

Red: M Akbar
Saleh Partaonan Daulay
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Saleh Partaonan Daulay

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan pemerintah seharusnya mengusut tuntas adanya terompet tahun baru berlapis sampul Alquran karena merupakan hal yang sensitif dan berpotensi menimbulkan sikap saling curiga di antara sesama umat beragama.

"Apalagi, ada banyak kalangan yang merasa tidak nyaman dan merasa tersinggung. Isu-isu sensitif seperti ini tidak boleh dianggap sepele. Suasana teduh dan tenang harus dijaga," kata Saleh Partaonan Daulay melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu (30/12).

Apalagi, politisi Partai Amanat Nasional itu mengatakan umat beragama di Indonesia sudah berhasil menunjukkan dan menjaga kerukunan serta toleransi saat perayaan Maulid Nabi dan hari Natal.

Dia meminta aparat kepolisian mengusut kasus tersebut sampai tuntas. Bila ditemukan bukti sengaja untuk memecah belah masyarakat, harus dijatuhi hukuman sesuai dengan aturan hukum yang berlaku secara tegas agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

"Saya yakin polisi pasti bisa menuntaskan kasus ini. Kasus yang lebih rumit saja bisa diungkap, apalagi kasus ini," ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Utara II itu.

Di sisi lain, Saleh meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing bila ada orang-orang yang mau memanfaatkan situasi ini. Menurut dia, peran tokoh agama dan masyarakat sangat penting untuk menjaga situasi tetap kondusif.

Saleh mengimbau tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat sehingga keutuhan dan kebersamaan kita sebagai bangsa tidak terganggu.

"Banyak tugas lain yang menanti. Kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, akses terhadap kesehatan yang masih kurang, dan lain-lain merupakan tugas berat yang harus dituntaskan secara bersama. Karena itu, kasus seperti ini jangan sampai menjadi penghambat," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement