REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setya Novanto menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI periode 2014-2019. Apa tanggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas mundurnya Setya yang telah mencatut namanya tersebut?
"Ya, kita menghormati setiap keputusan yang sudah diberikan Pak Setya Novanto," ucap Presiden di Hotel Pullman Jakarta, Kamis (17/12).
Jokowi mengaku, hingga saat ini belum berkomunikasi dengan Setya. Namun, dia memastikan, hubungan antara legislatif dan eksekutif tak akan terpengaruh dengan mundurnya politikus Partai Golkar tersebut.
"Dari dulu kan (eksekutif dan legislatif) baik-baik saja," katanya.
Jokowi juga membantah jika disebut memiliki masalah pribadi dengan Setya. "Enggak ada," ujarnya dingin.
Dari nada suaranya, Presiden tampak tak terlalu berminat menanggapi setiap pertanyaan yang berkaitan dengan DPR. Hal itu dia tunjukkan dengan jawaban-jawaban singkat yang terkesan dingin. Termasuk, ketika ditanya harapannya soal pemilihan ketua DPR baru yang akan dilakukan Dewan.
"Urusan legislatif," jawab Jokowi dengan suara kecil, nyaris berbisik.
Dia bahkan menolak menjawab ketika ditanya tanggapannya soal hasil sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang pada akhirnya tidak menjatuhkan sanksi pada Setya.
Namun, Jokowi tiba-tiba kembali bersemangat saat ditanya wartawan soal keputusan The Fed yang menaikkan suku bunga acuan dari nol sampai 0,25 persen menjadi 0,25-0,5 persen. Dengan suara lantang, Jokowi menjawab bahwa kenaikan suku bunga itu telah memberikan kepastian dan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.
"Ini memberikan efek positif pada kita. Tadi pagi saya ikuti, misalnya, angka indeks harga saham justru malah naik, rupiah juga menguat. Ditanggapi oleh pelaku-pelaku keuangan ekonomi dengan baik karena ada kepastian," ucapnya