Kamis 17 Dec 2015 06:35 WIB

Menteri ESDM: Pejabat Publik tidak Bisa Sembunyikan Kejahatan Terlalu Lama

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Winda Destiana Putri
Setya Novanto
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Setya Novanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bersyukur. Pasalnya seruan Presiden agar Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) mendengar suara rakyat akhirnya tertunaikan.

"Kita yakin perbaikan demi perbaikan akan lahir di negeri ini karena zaman memang menuntut perbaikan," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (17/12).

Rakyat, kata Sudirman, makin cerdas, dan makin kritis. Hal ini menyebabkan pejabat publik tidak bisa lagi menyembunyikan kejahatan terlalu lama. Perjuangan menegakkan nilai nilai tidak akan pernah kalah karena nilai-nilai luhur itu kekal dan universal. 

"Yang sering kalah dan menang adalah yang berjuang semata untuk kekuasaan karena kekuasaan itu situasional dan personal," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Novanto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR. Surat pengunduran diri Novanto sudah disampaikan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan, Rabu (16/12) malam.

Novanto mundur setelah terlibat kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia. Kemarin, MKD menggelar sidang etika terhadap Novanto. Sembilan anggota MKD menilai Novanto melakukan pelanggaran sedang, sedangkan enam anggota MKD menganggap Novanto melakukan pelanggaran berat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement