REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan menghormati keputusan Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR. Meski begitu, ia menilai keputusan Setya Novanto mundur dari jabatannya sedikit telat.
"Tentu pengunduran diri sangat dihormati, tapi kayanya itu gak ikhlas. Tahu kalah baru mundur, kalau diambil sebelum sidang (MKD) akan lebih baik dan menarik," ujarnya, Rabu (15/12) malam.
Hinca melanjutkan, pascamundurnya Setya Novanto dari jabatannya akan timbul pertanyaan, apakah perkara ini dianggap selesai atau berlanjut.
Untuk itu, ia pun menyerahkan sepenuhnya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan DPR. Ia yakin seluruh anggota DPR punya semangat untuk menjaga kewibawaan DPR.
"Tapi kita ingin pastikan semangat Parpol terutama Partai Demokrat untuk menjaga wibawa agar DPR tetap terhomat dalam menjalankan tugas-tugasnya," katanya.
Ia pun berharap, kisruh perkara 'papa minta saham' segera berakhir dan tidak lagi menimbulkan kegaduhan politik. Apalagi, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) telah menjatuhkan sanksi sedang pelanggaran etik terhadap Novanto.
"Tentu pengunduran diri Pak Novanto sangat dihormati. Mudah-mudahan drama politik hari ini selesai dan kita kembali kerja lagi. Sudah cukup panjang kegaduhan ini menguras energi kita semua," jelasnya.