Ahad 13 Dec 2015 14:06 WIB

Gantikan Jokowi di Peringatan HUT PGRI, Menteri Puan Disoraki Guru

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/C13/ Red: Nur Aini
Puan Maharani
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketidakhadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke-70 menimbulkan kekecewaan guru. Hal itu terlihat saat Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani disoraki massa guru yang hadir di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Ahad (13/12).

"Beliau (Jokowi)  menyampaikan salam hangat kepada para guru di seluruh Indonesia," kata Puan.

Pernyataan Puan tersebut langsung dijawab guru dengan sorakan "hu" panjang. Saat Puan melanjutkan pidatonya, sorakan guru kembali terdengar.

"Saya boleh tidak meneruskan. Kalau diperbolehkan, saya akan teruskan. Tapi tolong didengarkan," kata Puan.

Sorakan itu diberikan guru karena kecewa dengan ketidakhadiran Jokowi.

“Ya kita kecewa karena Pak Presiden Jokowi tidak menghadiri perayaan PGRI ini,” ujar Guru SDN Babakan I Tenjo, Bogor, Jawa Barat, Bachtiar Effendy kepada Republika.co.id. Karena itu, para guru menyoraki ketika terdapat pihak yang menyebut nama Jokowi yang saat ini diwakili oleh Puan Maharani. Terkait dengan Puan, guru kelas SD ini mengaku tidak mempermasalahkannya.

Rasa kecewa ini, kata Bachtiar, karena banyak guru yang berasal dari daerah jauh. Mereka mengupayakan hadir demi berbincang dan bertemu dengan Mantan Gubernur Jakarta tersebut. Bahkan terdapat guru yang berasal dari wilayah ujung seperti Papua. Oleh sebab itu, banyak guru yang merasa sedih dan kecewa karena perjuangan yang mereka lakukan tidak membuahkan hasil.

Pada tahun lalu, dia mengatakan, Presiden Jokowi juga tidak hadir. Kehadirannya diwakili oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.

Di sisi lain, Bachtiar berharap dengan adanya peringatana HUT PGRI ini, para guru terutama honorer bisa lebih diperhatikan. Tunjangan Profesi Guru (TPG) juga diminta untuk bisa cair tepat waktu. Apalagi, tambah dia, Jokowi sempat berjanji pada kampanye lalu akan mencairkan TPG tepat waktu, yakni tiga bulan sekali. “Tapi nyatanya sampai sekarang sering telat. Saya sendiri enam bulan baru dapat,” terang dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement