Selasa 01 Dec 2015 14:15 WIB

Tragis, Ratusan Balita di NTT Mengidap HIV-AIDS

Statistik HIV AIDS di Indonesia
Statistik HIV AIDS di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pengelola Program Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi NTT Gusti Brewon mengatakan sebanyak 107 balita di tahun 2014 di provinsi tersebut didata mengidap HIV-AIDS.

"Data tersebut kami peroleh dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT tercatat dari Januari-Desember 2014 dan rata-rata balita yang terkena HIV-AIDS adalah mereka yang berumur di bawah lima tahun. Kalau untuk tahun 2015 belum kami data," katanya di Kupang, Selasa (1/12).

Gusti menjelaskan, banyaknya balita yang terkena dampak dari HIV AIDS ini karena tertular dari orang tua yang mengidap penyakit mematikan tersebut. Menurutnya, ibu rumah tangga yang sudah terjangkit HIV dapat menularkan virus tersebut kepada bayi saat melahirkan atau menyusui, karena terlambat tahu status HIV-nya.

Oleh karena itu ia mengatakan banyak dari ibu-ibu hamil di NTT masih sulit untuk dimintai untuk mengecekan darahnya untuk memastikan mereka terhindar dari penyakit tersebut atau tidak. "Kita justru dalam berbagai kegiatan selalu mengajak dan mendorong ibu-ibu hamil untuk memeriksakan dirinya untuk mengantisipasi kadungannya terjangkit jika si ibu juga terjangkit," tuturnya.

Gusti menuturkan, jika si ibu sudah terserang maka satu-satunya cara pencegahan adalah mengkonsumsi obat Antiretroviral (ARV) yang dikonsumsi seumur hidup. Ia menjelaskan penggunaan obart antiretroviral merupakan mengobati infeksi HIV dengan beberapa obat. 

"Karena HIV adalah retrovirus, obat ini biasa disebut sebagai obat antiretroviral (ARV). ARV tidak membunuh virus itu. Namun, ARV dapat melambatkan pertumbuhan virus. Waktu pertumbuhan virus dilambatkan, begitu juga penyakit HIV," kata Gusti memaparkan.

Disamping balita yang terserang HIV-AIDS, jumlah penderita penyakit itu bagi ibu rumah tangga di NTT pada 2014 mencapai 400an kasus. "Para ibu rumah tangga tersebut terinfeksi dari pasangannya. Mereka memiliki pasangan yang punya perilaku berisiko dan dalam ketidaktahuan itu mereka akhirnya terinfeksi HIV," ujar Gusti.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement